Membuat peta pikiran banyak manfaatnya. Mind mapping atau pemetaan pikiran adalah salah satu cara untuk menemukan informasi, mengembangkan ide dengan menyusun tulisan berupa bagan, menuliskannya, lalu menggambarkan ide tersebut.
Disebutkan dalam sebuah penelitian, bahwa otak kita tidak terkotak-kotak secara rapi. Otak tersebut berbentuk sel-sel yang bercabang. Pola mind mapping (peta pikiran) ini sekarang sedang digalakan hampir semua orang. Karena mempermudah mengingat suatu bahasan.
Dalam pembelajaran, jika cara ini diterapkan akan berhasil. Karena kita tidak perlu mengingat semua bahan yang ada di buku. Pertanyaannya, bagaimana cara membuat peta pikiran yang baik agar mudah diterapkan?
Kita contohkan seorang guru yang sedang mengajar dengan cara mind mapping akan mempermudah siswanya untuk lebih jeli dalam mengingat pokok bahasan, sub pokok, dan beberapa inti permasalahan dari sub pokok tersebut.
Caranya sangat gampang kalau kita sudah tahu konsep atau kerangkanya. Selain mempermudah, pola ini juga bisa menjadi salah satu solusi belajar sambil bermain.
Contoh Cara Membuat Mind Mapping Dalam Pembelajaran
Pertama, dalam satu pelajaran kita pasti akan membahas satu topik. Kita buat contoh yang sederhana saja. Misalkan topik yang akan dipelajari adalah mobil.
Praktiknya, seluruh siswa ditugaskan untuk menyiapkan kertas kosong dan bolpoin atau spidol yang berwarna. Spidol yang berwarna akan lebih bagus.
Hal tersebut dikarenakan kemampuan otak kita sangat gampang jika dibarengi macam warna dan gambar. Lalu, buat sebuah bulatan ditengah-tengah kertas dengan tulisan mobil didalamnya.
Kedua, coba tanya ke siswa bagian-bagian dari mobil. Pasti akan menjawab ban, kaca spion, mesin, bemper, kursi, dan lain-lain. Nah, jika jawabannya seperti itu maka sesuai dengan yang kita harapkan.
Mobil itu terdiri dari berbagai macam komponen, seperti yang tadi disebutkan. Seruhlah siswa menarik garis dari bulatan mobil tadi. Boleh lima, enam, atau lebih banyak tidak apa-apa.
Buat garis seperti cabang-cabang. Lalu, dicabang tersebut tuliskan komponen-komponen dari mobil yang telah disebutkan masing masing. Untuk mempermudah komponen mobil tersebut, dibulati lagi seperti membulati mobil pada langkah pertama.
Siswa harus menulis dengan singkat, jangan dengan sebuah kalimat. Namun, dengan kata yang mudah diingat. Jika ada spidol warna bedakan setiap komponen tersebut dengan warna-warni. Untuk pembelajaran, jangan terlalu banyak. Cukup sebutkan lima komponen yang menjadikan sebuah mobil.
Ketiga, setelah didapat cabang-cabang dari mobil tersebut, lakukan langkah berikutnya. Langkahnya sama saja seperti yang kedua, tetapi kita tarik garisnya dari sub pokok yang telah kita tentukan.
Misalkan anak menyebut ban, karesori, jok, ac, dan kaca spion. Nah, berilah bulatan lagi pada lima komponen tersebut. Setelah itu, tariklah garisnya.
Perumpamaannya kita akan membuat cabang lagi dari ban. Maka akan ditemukan sub-subnya, contoh: anak akan menyebut karet, bulat, hitam, kawat, pentil, dan lain-lain.
Itu contoh sederhana yang bisa kita buat untuk memetakan pikiran anak-anak. Mereka akan berpikir bahwa untuk menjadi sebuah mobil itu diperlukan beberapa aspek.
Mulai dari aspek dasar, komponen-komponen, hingga membuat sebuah mobil. Mobil ini diibaratkan sebuah topik yang sudah jadi. Dengan cara seperti ini, anak akan berpikir secara runtut.
Mereka akan sangat mudah untuk menyebutkan bagian-bagian yang dituliskan. Lebih jauhnya lagi, anak akan dengan mudah mengingat komponen-komponen tersebut.
Manafaat Teknik Mind Mapping Atau Peta Pikiran Bagi Siswa
Meningkatkan Kreativitas
Dengan terbiasanya menggunakan teknik ini dalam mencatat maupun menerima pelajaran yang dilontarkan guru, akan membuat anak lebih aktif dan kreatif. Menggunakan bagan gambar dengan warna yang berbeda akan membuat mereka lebih memahami dan banyak memunculkan ide-ide baru.
Baik dalam penangkapan materi, maupun visualisasi gambar tentang materi tersebut. Ingat, otak kita akan lebih ingat dengan bentuk dari pada tulisan yang sangat panjang.
Anak juga akan belajar membuat kata kunci untuk membuat sub dari topik yang sedang dipelajari. Dan kegiatan mencari kata kunci ini akan merangsang pola pikir anak menjadi lebih inovatif.
Mudah diserap
Catatan dengan konsep mind mapping dapat dipahami semua orang. Apalagi oleh kita sendiri yang menulisnya. Otak akan dengan cepet merespons informasi yang disampaikan.
Karena semuanya sudah menjadi satu bagan yang runtut. Dari mulai sub-sub pokok bahasan, sub pokok bahasan, hingga inti dari pembahasan. Semua informasi tersebut akan mudah dicerna dan disimpan. Karena siswa tidak akan terlalu banyak menghafal kalimat-kalimat yang panjang.
Meningkatkan Daya Ingat
Beberapa kali telah disinggung, bahwa teknik ini sangat baik untuk daya ingat. Catatan yang dibuat dengan teknik mind mapping akan terlihat sangat khas dan beda dengan cara konvensional.
Kita tidak perlu menjejali otak dengan runtutan kalimat yang tidak perlu, lalu berusaha untuk menghafalnya perkata. Itu semua sebuah model yang sangat rumit.
Ingatan akan terasah karena secara tidak langsung melibatkan pembentukan sebuah topik dari dasar permasalahan dengan cara yang cukup singkat, yaitu menyatukan komponen-komponen yang terdapat dalam sebuah bahasan.
Memandang Dari Berbagai Sudut Pandang
Siswa jika diberikan teknik ini akan berpikir dari segala arah. Mereka akan mencari hubungan-hubungan yang menyusun sebuah topik. Misalkan tidak hanya akan menyebutkan air saja kalau disebutkan laut, tetapi mereka akan berpikir apa lagi yang ada di dalam laut.
Secara otomatis mungkin saja mereka akan menyebutkan ikan, perahu, ganggang, mutiara, dan sebagainya. Begitu juga dalam memecahkan masalah, tidak akan memandang dari sisi negatifnya saja.
Namun, mereka akan mencari sisi positifnya. Karena dalam permasalahan akan selalu ada dua sisi. Dengan cara seperti ini, siswa tidak akan hanya menerima dari guru saja, tetapi mereka akan mencarinya dari sumber yang lain. Lalu, dituliskan ke mind map yang mereka punya.
Memusatkan Perhatian
Siswa akan lebih memperhatikan karena mereka ingin memahami informasi yang diterima dari gurunya. Kalau siswa sudah memperhatikan, berarti akan terjadi suasana pembelajaran yang kondusif.
Mencatat Menjadi Hal Yang Menyenangkan
Namanya juga siswa yang dikategorikan masih anak-anak. Mereka akan lebih cepat mengingat dengan cara-cara visual. Teknik mencatat mind mapping sama saja dengan menggambar.
Apalagi jika alat yang digunakan sangat beragam atau bervariasi, seperti spidol warna, kertas karton, dan lainnya. Anak secara tidak langsung telah melakukan dua hal.
Pertama, dia sudah belajar kreatif. Kedua, anak bisa mengingat pelajaran dengan baik. Mencatat dengan teknik ini akan sangat digemari oleh siswa. Lebih jauh lagi kalau di dalamnya bisa menggambarkan sesuatu. Misalkan menggambar simbol dan angka yang besar. Hal ini lebih menyenangkan bagi siswa.
Tidak Akan Ada Bagian Otak Yang Sia-Sia
Semua otak berjalan, baik otak kiri maupun otak kanan. Hal ini terjadi karena otak kiri akan berpikir lebih sistematis dalam menerima dan merunut informasi.
Otak kanan akan berpikir lebih kreatif dengan bermain warna dan bentuk mind mapping yang akan digambarkan. Dalam perilaku kreatif, ini akan memakai emosi dan perasaan dalam membuat gambar dan simbol-simbol yang digunakan.
Demikian cara membuat dan manfaat belajar menggunakan teknik mind mapping. Diharapkan akan selalu hadir kreasi-kreasi yang inovatif dari siswa. Semoga bermanfaat.