Don't Show Again Yes, I would!

Berbagai Cara Membuka Usaha Makanan

Berbagai Cara Membuka Usaha Makanan

Membuka usaha makanan termasuk bisnis yang menjanjikan saat ini. Walaupun tingkat persaingannya tinggi, tetapi tiap satu jenis usaha menjadi unik adanya. Hal itu karena beragamnya makanan yang ditawarkan.

Jadi, setiap jenis usaha makanan mempunyai segmen pasarnya tersendiri. Bergantung kepada selera, kebutuhan dan daya beli juga lokasi usaha. Misalnya, di lokasi perumahan yang jauh ke tempat makanan, jika berjualan sate keliling pasti akan sangat dibutuhkan.

Begitu pun bagi yang mempunyai usaha makanan yang menetap tempatnya. Peluang mengeruk laba lumayan pun tak bisa diabaikan. Sekarang ini, zamannya orang sibuk. Mereka berlomba-lomba mencari uang. Akibat aktivitas yang banyak, mereka tidak sempat memasak di rumah. Akibatnya, demi alasan kepraktisan mereka lebih banyak membeli makanan di luar.

Makanan juga termasuk kebutuhan pokok, bahkan tidak bisa ditunda-tunda. Atas perspektif itulah, membuka usaha makanan menjadi buruan banyak orang. Baik untuk yang bermodal kecil, maupun mereka yang bermodal besar. Berikut beberapa cara membuka usaha makanan yang bisa dijadikan pertimbangan.

1. Modal dan Waktu yang Sedikit – Membuka Usaha Makanan

Ini berlaku bagi ibu rumah tangga yang mempunyai sedikit waktu luang. Diperlukan sedikit perjuangan, yaitu bangun lebih pagi untuk meracik makanan. Pada pagi hari, makanan itu harus sudah siap di warung-warung. Biasanya dijajakan dalam keadaan masih hangat.

Makanan tersebut untuk mereka yang tidak sempat sarapan. Makanan tersebut harus mengenyangkan dan diolah dengan cara menggoreng. Contohnya bala-bala, gehu, pisang goreng dan juga lepet yang dikukus, tetapi bisa juga donat, puding dan lain sebagainya.

Biasanya makanan jenis ini akan habis menjelng siang, tetapi bisa juga bersisa sedikit di sore hari. Pada sore atau malam harinya, pembuat makanan tinggal mengambil sisa makanan juga mengambil uang penjualan dari makanan yang dititipkan. Cukup praktis kan?

Namun, bagi ibu rumah tangga yang mempunyai waktu luangnya tidak tentu, bisa membuat makanan yang awet, misalnya keripik. Keripik ini sifatnya tahan lama. Berfungsi sebagai cemilan biasa. Berbagai macam jenis bisa dibuat. Keripik singkong, ubi, talas, pisang. Jika ingin lebih menarik, maka keripik tersebut diolah dengan berbagai variasi rasa, seperti pedas, manis atau asin.

Kita bisa menyewa seorang pegawai yang menggunakan sepeda atau motor untuk membantu memasarkannya. Biasanya dititipkan pada warung-warung yang letaknya jauh dengan tempat kita. Dengan demikian, penghasilan kita akan semakin bertambah.

2. Tanpa Modal, Hanya Harus Mempunyai Lokasi Strategis – Membuka Usaha Makanan

Banyak orang bertanya, apakah ada membuka usaha makanan atau bisnis makanan tanpa modal sama sekali? Jawabannya ada, hanya perlu punya unsur kepercayaan dan lokasi yang strategis. Itu adalah bisnis kecil yang sangat populer saat ini. Apalagi kalau bukan membuka usaha penitipan kue-kue jajanan pasar.

Pangsa pasarnya cukup bagus. Selain remaja yang suka ngemil, ternyata ibu-ibu dan anak-anak pun suka jajan tipe makanan seperti ini. Bisnis ini tidak membutuhkan toko. Jika rumah kita ada di pinggir jalan yang ramai, maka kita bisa memanfaatkannya sebagai lokasi usaha.

Jika tidak, kita pun bisa menyewa sedikit lahan kosong di depan toko, bengkel atau tempat lainnya yang lokasinya strategis. Selain biaya sewa, modal yang kita keluarkan hanya membeli plastik untuk pembungkus, dan menyediakan satu atau dua meja tempat makanan disimpan.

Wadah makanan tidak perlu kita siapkan. Karena mereka yang menitipkan makanan, biasanya disertai dengan wadahnya. Wadahnya biasanya sudah dalam bentuk tertutup sehingga walaupun terletak di pinggir jalan tanpa bangunan, kehigienisannya tetap terjaga.

Adapun jenis makanan dalam membuka usaha makanan yang dijual biasanya adalah makanan basah ataupun makanan kering. Uniknya usaha ini karena bisa menjual banyak sekali jenis makanan. Mulai dari lapis, risoles, puding, bolu dan banyak lagi lainnya.

Seringkali ada kesamaan produk dengan penjual lain, hanya berbeda rasa dan bentuknya. Misalnya, si A menitipkan bolu kukus pandan warna hijau, sedang si B menitipkan bolu kukus coklat.

Keuntungan biasanya diambil dari setiap kue yang terjual. Semakin banyak kue terjual, maka akan semakin banyak pendapatan yang diterima, tetapi biasanya laba yang diambil tidak banyak. Hal itu karena meminimalisir persaingan harga dengan usaha sejenis yang ada.

Kadang usaha yang sama hanya beberapa meter saja jaraknya dari tempat usaha kita berada. Jangan sampai dengan produk yang hampir sama, tetapi harga jauh berbeda, kecuali memang kualitasnya lebih unggul.

Contohnya, donat di tempat A hanya berharga Rp. 1.500, tetapi di tempat kita yang lokasinya dekat juga, dan produknya hampir sama dari ukuran dan rasanya, harganya jauh lebih mahal. Hal-hal kecil seperti itu bisa menjadikan pelanggan kita lari ke tempat lainnya.

Intinya, ambillah keuntungan yang cukup dengan penjualan yang banyak. Dibandingkan untung yang banyak dari penjualan yang sedikit.

Begitu pun jika kita mempunyai toko yang menjual kue atau roti. Kita bisa menerapkan sistem seperti ini, tetapi hati-hati dengan makanan yang dititipkan di tempat kita, sebab kalau kualitasnya tidak memadai bisa membuat citra usaha kita ikut menjadi buruk.

Caranya, seleksilah kue yang masuk dari sisi rasa dan penampilan. Biasanya dilakukan saat yang menitip kue bermaksud menitipkan makanan buatannya di tempat kita. Mintalah sampel dan harganya sekalian. Jika menungkinkan dari segi mutu dan harga yang logis, kenapa tidak dicoba sekalian makanan tersebut.

Jadi, toko kita akan mempunyai jenis makanan pendukung sehingga pengunjung bisa mempunyai varian pilihan yang sesuai keinginan atau kebutuhan.

3. Modal Cukup Besar Dengan Hasil Lumayan – Membuka Usaha Makanan

Jangan dikira pendapatan warteg itu biasa-biasa saja. Di Jakarta ada sebuah warteg yang setiap harinya ramai dikunjungi orang. Percaya tidak percaya, yang makan di tempat sederhana itu bukanlah kalangan tukang bajaj atau para kuli bangunan.

Sebaliknya, karyawan perusahaan besar, bahkan para manajernya kerasan makan di tempat itu. Kebetulan lokasinya sangat strategis di tengah perkantoran. Sering banyak mobil-mobil cukup mewah parkir di sana. Lantas apa istimewanya rumah makan itu?

Selain tempat strategis, cukup luas, rasa makanan di sana khas. Pedas sekaligus enak. Tempatnya bersih. Menu banyak variasinya, dan pengelola pandai sekali memanfaatkan situasi dengan merekrut pegawai wanita muda dari desa yang parasnya cantik.

Pengelola juga menekankan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada setiap pendatang. Maksudnya, setelah mereka duduk di kursi langsung ditanyakan makanan atau minuman apa yang ingin disajikan. Alhasil, laba usaha dari tempat itu bukan hanya dua kali lipat, tetapi bisa lebih dari itu.

Membuka rumah makan ataua membuka usaha makanan memang peluang paling menjanjikan dibandingkan usaha makanan lainnya. Syaratnya asal mempunyai menu istimewa, lokasi strategis, tempat nyaman dan pelayanan memuaskan.

4. Rumah Pun Bisa Dijadikan Lokasi Usaha – Membuka Usaha Makanan

Usaha ini tidak terlalu membutuhkan lokasi yang strategis. Jadi, lokasi rumah sebagai tempat usaha tidak mesti di pinggir jalan. Cukup buat plang pemberitahuan di pinggir jalan tentang usaha kita, alamat dan nomor teleponnya.

Jenis usaha yang dijalankan bisa catering dalam membuka usaha makanan. Bisa juga khusus menerima pesanan makanan tertentu, semacam kue ulang tahun, bolu pernikahan, brownies, nasi tumpeng dan lain sebagainya.

Namun, membuka usaha makanan ini sering memerlukan sebuah armada untuk mengantar makanan pesanan. Karena jarang sekali pemesan yang mengambilnya sendiri ke lokasi. Sebagian besar minta diantarkan sampai tujuan.

Berikan saja perbedaan harga untuk yang paket delivery atau ambil sendiri. Jangan lupa, puaskan pelanggan dengan kualitas rasa dan penampilan makanan yang kita berikan sehingga walaupun membuka usaha makanan di rumah, kesinambungan usaha akan tetap terjaga.

Ingat, pemesan yang puas bisa melakukan strategi mouth to mouth kepada tetangga, teman atau relasinya tentang kualitas makanan yang telah dia pesan.

5. Tidak Mempunyai Pengalaman, Tetapi Mempunyai Modal Cukup Besar

Ambil bisnis franchise atau waralaba dalam membuka usaha makanan. Modal memang cukup besar karena kita membeli hak guna pakai sebuah merek dagang, semua peralatan juga sudah disiapkan. Kita tinggal menyewa lokasi, menyiapkan biaya produksi dan gaji karyawan.

Keuntungan membuka usaha makanan bisnis franchise makanan cukup besar.

Kita tidak membutuhkan promosi lagi karena biasanya produknya sudah dikenal masyarakat. Sebagin besar produk makanan franchise yang banyak peminatnya adalah yang berupa makanan dengan sentuhan inovatif. Misalnya, burger, tetapi ada campuran nasi, daging dan sayurannya.

Pokoknya dibuat berbeda dari biasanya. Jika biasanya burger itu bersaus, maka burger inovatif dibuat dengan bumbu beda, seperti semur, rendang atau sambal tradisional. Kadang keunikan itu juga disertai dengan gerobak jualannya yang penampilannya bagus.

Hal yang harus diingat, usahakan bisnis jenis ini memberikan harga makanan yang bisa terjangkau masyarakat. Untuk memutuskan mengambil franchise asing atau lokal, tinggal melihat kemampuan dana dan pertimbangan lainnya.

Bisnis franchise asing memang jauh lebih mahal. Kisarannya antara 10 juta sampai mencapai angka milyaran rupiah, tetapi bisnis makanan lokal banyak yang jauh lebih murah. Bahkan ada yang cukup bermodalkan 5 juta saja. Jadi, silakan pilih-pilih saja.

Semoga informasi dalam artikel yang berjudul Berbagai Cara Membuka Usaha Makanan ini bermanfaat. Selamat mencoba.

Share:

Mangaip

Halo perkenalkan nama saya Mangaip. Saya merupakan konten kreator, influencer, dan penulis di blog ini. Jangan lupa ikuti kami di Google News. Gabung juga ke channel Telegram untuk mendapatkan terbaru Gabung Telegram ya Bestie!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *