Don't Show Again Yes, I would!

Cara Membuat Pupuk Kompos Dan Manfaatnya

Cara Membuat Pupuk Kompos Dan Manfaatnya

Bagaimana cara membuat pupuk kompos? Seperti yang diketahui, semua mahluk hidup perlu makan. Begitu pula dengan tumbuhan. Bila makanan manusia adalah nasi, tumbuhan mempunyai makanan yang berbeda. Ya, pupuk kompos merupakan makanan utama tumbuhan.

Kompos merupakan pupuk yang dihasilkan dari proses menguraikan beragam bahan sampak organik. Dalam proses pembentukan kompos memerlukan beraneka mikroba.

Mikroba-mikroba tersebut berperan dalam mempercepat proses pembentukan kompos. Selain itu, proses terbentuknya kompos juga bergantung pada kondisi lingkungan sekitar.

Kompos akan cepat terbentuk, jika kondisi lingkungan yang lembab, hangat, anaerobic atau aerobic. Kompos yang baik harus memenuhi syarat. Syaratnya adalah C/N rasio kurang dari 20. Selain itu, nutrisi dan kadar airnya cukup.

Pengomposan

Lalu, apa yang dimaksud dengan pengomposan? Pengomposan merupakan proses penguraian bahan organik secara biologis. Dalam proses ini, bahan-bahan organik dimanfaatkan oleh mikroba sebagai salah satu sumber energi.

Dalam proses pembuatan kompos, Anda harus bisa mengontrol dan mengatur semua tahapannya dengan baik. Hal ini bertujuan, agar kompos yang dibuat cepat selesai dan bisa segera digunakan.

Secara garis besar, proses pembuatan kompos meliputi pemberian air yang cukup, penambahan activator, pengaturan aerasi, dan mencampurkan bahan-bahan sesuai takaran.

Untuk itu, Anda harus mengetahui bahan-bahan yang diperlukan. Bahan-bahan yang dimaksud adalah sampai sayuran, gula merah, gula pasir, tapai, air cucian beras, dan air sumur.

Setelah mempersiapkan bahan-bahan, saatnya menyediakan peralatannya. Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan kompos adalah karung beras yang berukuran sekitar 20 kilogram.

Selain itu, siapkan juga ember 9 buah yang berukuran 25 liter. Jangan lupa untuk menyiapkan peralatan lainnya, seperti beaker glass 10 ml, botol air mineral 1500 ml, timbangan, panci, kompor, pH meter, dan gelas ukur 10 ml.

Tahap Pembuatan MOL Pupuk Kompos

Setelah semua bahan dan peralatan sudah tersedia, saatnya untuk membuat MOL. MOL adalah singkatan dari Mikroorganisme Lokal.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mikroorgannisme sangat berperan penting dalam mempercepat proses pembuatan kompos. Untuk itu, Anda harus mengetahui terlebih dahulu cara membuat MOL (Mikroorganisme Lokal).

Kali ini, mikroorganisme lokal dibuat dari tapai. Pembuatan mikroorganisme tersebut dilakukan menggunakan tapai yang berasal dari bahan dasar singkong. Setelah tapai jadi, campurkan dengan gula pasir 150 gr dan air sumur 1,125 liter.

Ketiga bahan tersebut dicampurkan menjadi satu sampai rata. Setelah tercampur, masukkan ke dalam botol. Setelah masuk ke dalam botol, aduk kembali sampai rata. Setelah dikocok, botol didiamkan tanpa ditutup selama 5 hari.

Setelah campuran bahan disimpan selama 5 hari, perhatikan baunya dengan baik. Bila tercium wangi alkohol, mikrorganisme lokal tersebut bisa langsung digunakan.

Namun sebaliknya, jika campuran tersebut belum tercium wangi alkohol, harus didiamkan selama beberapa hari lagi. Hal ini dikarenakan, aroma alkohol menandakan bahwa campuran tersebut telah bersatu secara sempurna.

Cara Membuat Pupuk Kompos

Pada dasarnya kompos bisa dibuat dari bahan-bahan organik yang berasal dari mahluk hidup. Mulai dari daun-daunan, serasah, sisa kayu, ranting, sampai dengan pangkasan rumput.

Semua bahan organik yang disebutkan bisa diproses menjadi kompos. Bukan hanya tumbuhan, kotoran binatang dan kotoran ternak juga bisa dibuat menjadi kompos. Bahkan kotoran manusia sekalipun, juga bisa diolah menjadi pupuk.

Perbedaan antara pupuk yang dibuat dari tumbuhan dan kotoran adalah namanya. Pupuk yang terbuat dari bahan dasar tumbuhan disebut dengan pupuk organik.

Sementara itu, pupuk yang terbuat dari bahan dasar kotoran disebut dengan pupuk kandang. Namun, jenis pupuk organis dirasa lebih baik dibandingkan pupuk kandang.

Ada bahan yang mudah untuk diproses menjadi kompos. Namun, ada juga yang sulit. Meskipun begitu, sebagian besar bahan organik bisa dikatakan mudah untuk diolah menjadi kompos.

Bahan organik yang mudah untuk diolah menjadi kompos adalah bambu, batang, dan kayu. Sementara itu, bahan yang sulit diolah menjadi kompos adalah tanduk binatang, rambut binatang, tulang binatang, bulu binatang, dan kayu-kayu keras.

Sebenarnya, cara membuat pupuk kompos tidaklah sulit, justru bisa dibilang sangat sederhana. Hal ini dikarenakan, bahan-bahan organik secara alami akan mengalami proses pelapukan.

Proses pelapukan tersebut tentunya memudahkan dalam pembuatan kompos. Lama atau cepatnya proses pengomposan bukan ditentukan dari banyaknya bahan organik, melainkan kondisi lingkungan dan kualitas bahannya.

Untuk membuat kompos dengan waktu yang relatif cepat, diperlukan bahan-bahan pendukung lainnya. Penambahan biang kompos, activator, maupun inokulum akan mempercepat proses pengomposan bahan-bahan organik tersebut.

Aktivatior merupakan mikroba (jasad renik) yang fungsinya mempersingkat proses pelapukan bahan-bahan organik tersebut. Setelah mengalami proses pelapukan, akan menjadi kompos yang siap pakai.

Dalam hal ini, jika Anda menggunakan bahan organis dengan tekstur keras dan besar, harus terlebih dahulu dicacah. Namun, jika bahan organik yang digunakan berukuran kecil dan lunak, tidak perlu melalui proses pencacahan terlebih dahulu.

Dalam proses pembuatan kompos, aktivator harus tercampur merata dengan bahan-bahan organik. Pencampuran bahan organik dengan aktivator bertujuan agar mempercepat proses pengomposan.

Selain itu, pencampuran juga harus ditambahkan dengan bahan yang mengandung cukup air. Kandungan air tersebut diperlukan dalam aktivator kompos untuk kehidupan jasad renik.

Oleh karena itulah, bila menggunakan bahan organik yang kering, proses pengomposan pun memerlukan waktu cukup lama. Meskipun begitu, Anda juga tidak boleh menggunakan bahan organik yang mengandung terlalu banyak air.

Hal ini dikarenakan, kandungan air yang terlalu banyak justru memperlambat proses pengomposan. Dengan demikian, Anda harus cerdas dalam memilih bahan organik yang memiliki kandungan air cukup.

Di samping mengandung cukup air, proses pengomposan juga diperlukan udara yang cukup. Sama seperti air, udara sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup jasad renik dalam aktivator kompos.

Dalam proses pembuatan kompos juga diperlukan penutup. Penutup digunakan untuk melindungi bahan-bahan organik dari pengaruh lingkungan sekitar. Fungsi dari penutup tersebut, bukan hanya melindungi kompos dari hujan, melainkan juga penguapan, perubahan suhu, dan cahaya matahari.

Bahan-bahan organik yang telah dicampurkan dengan bahan tambahan lainnya didiamkan selama beberapa hari sampai dengan kompos matang. Cepat atau lambatnya proses pengomposan bergantung pada bahan organik yang digunakan. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengubah bahan organik menjadi kompos, yaitu sekitar 2 hingga 6 minggu.

Apabila menggunakan bahan organik yang lunak, proses pembuatan kompos hanya memerlukan waktu singkat, yaitu antara 2 minggu sampai dengan 3 minggu. Untuk mengetahui kompos telah matang atau belum, harus mengenal ciri-cirinya.

Ciri-ciri kompos yang siap dipakai adalah kompos yang sudah mengalami perubahan bentuk menjadi lunak. Selain itu, dilihat dari segi warnanya lebih gelap coklat kehitaman. Aroma kompos tidak terlalu menyengat. Dari teksturnya, kompos tersebut mudah dihancurkan karena lunak.

Manfaat Pupuk Kompos

Seperti yang diketahui, pupuk kompos sudah menjadi bagian dalam bidang pertanian. Bahkan, pupuk kompos sudah seperti multivitamin dalam bidang pertanian untuk kelangsungan hidup tumbuhan. Hal ini dikarenakan banyaknya manfaat kompos bagi tanaman.

Pertama, kompos bermanfaat untuk merangsang perakaran tanaman. Kedua, untuk meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, kompos juga berguna untuk meningkatkan kandungan bahan organik tanah dalam rangka memperbaiki struktur tanah.

Di samping itu, aktivitas mikroba yang terkandung pada kompos berfungsi untuk memudahkan tanaman menyerap unsur hara dari tanah. Selain itu, kompos juga berguna untuk mencegah tanaman terkena penyakit.

Tanaman yang diberi pupuk tentu akan menghasilkan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian bahan kimia. Selain itu, penggunaan pupuk kompos dirasa bisa menghemat biaya pengeluaran karena lebih murah dibandingkan dengan bahan kimia.

Nah, sekarang sudah tahu kan cara membuat pupuk kompos. Mulai dari persiapan bahan dan alat sampai dengan manfaat kompos. Semoga informasi yang disajikan bermanfaat bagi para pembaca.

Share:

Mangaip

Halo perkenalkan nama saya Mangaip. Saya merupakan konten kreator, influencer, dan penulis di blog ini. Jangan lupa ikuti kami di Google News. Gabung juga ke channel Telegram untuk mendapatkan terbaru Gabung Telegram ya Bestie!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *