Don't Show Again Yes, I would!

Cara Membuat Pupuk Organik Dari Tumbuh-Tumbuhan

Cara Membuat Pupuk Organik Dari Tumbuh-Tumbuhan

Bagaimana cara membuat pupuk organik? Bahan paling murah dan paling mudah didapat sebagai bahan untuk membuat pupuk alami adalah tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan sebagai bahan pupuk bukanlah tumbuhan yang masih hidup, melainkan tumbuhan yang telah layu atau mati.

Bagian tumbuhan yang telah mati dan paling mudah didapat adalah daun. Membuat pupuk berbahan tumbuh-tumbuhan bisa dilakukan oleh siapa saja karena cara membuat pupuk dari bahan ini mudah, alat-alat yang digunakan juga sangat sederhana.

Pembusukan dan Penguraian Secara Alami

Secara alami daun yang telah kehilangan klorofil akan layu dengan sendirinya, dan kemudian rontok. Suatu bagian tumbuhan rontok karena tekanan turgor pada bagian tersebut hilang, dan kemudian terjadi ketidakseimbangan tekanan osmotik zat cair yang ada pada sel tumbuhan. Proses perontokan merupakan proses wajar. Pada beberapa tumbuhan, proses perontokan daun merupakan bentuk adaptasi cuaca dan iklim, contohnya adalah pohon jati pada musim kemarau akan menggugurkan seluruh daunnya guna mengurangi penguapan air ke udara.

Daun untuk membuat pupuk kompos bisa didapat saat membersihkan halaman rumah. Daun yang didapat kemudian dibusukan. Beberapa jenis mikroba dan bakteri akan bekerja membantu proses pembusukan dan penguraian. Daun-daun yang telah berubah hampir menjadi tanah itulah yang kemudian dapat menjadi pupuk. Pupuk semacam ini lebih sering disebut sebagai pupuk kompos. Pengertian kompos sendiri adalah hasil dari penguraian tidak lengkap/sebagian dari bahan organik. Jika suatu bahan orgnanik terurai secara sempurna, maka bahan tersebut sudah berubah wujud sebagai tanah.

Penguraian bahan organik menjadi kompos memerlukan waktu lama. Semakin tinggi tingkat kelembaban udara, semakin cepat proses pembusukan. Namun, jika berniat membuat pupuk kompos agar bisa segera digunakan, berikut ini adalah beberapa cara pembuatan pupuk kompos.

Cara Umum/Konvensional Pembuatan Pupuk Organik

Bahan utama yang dibutuhkan untuk membuat kompos secara konvensional adalah sampah organik dan sampah kotoran hewan (dengan perbandingan satu banding satu), dan tanah yang mengandung mikroba pengurai. Tanah semacam ini berciri fisik berwarna cokelat kehitam-hitaman, tidak kedap air, tidak liat, dan tidak berbau tajam. Alat-alat yang dibutuhkan adalah bak atau drum plastik (penggunaan drum kaleng/besi akan menyebabkan korosi pada permukaan drum, dan dapat mencemari pupuk), dan penutup drum atau bak.

Cara membuatnya, bahan berupa sampah organik dan sampah kotoran hewan dicampur hingga merata, dan kemudian diletakan pada bak atau drum. Tanah yang mengandung mikroba diletakan di atas campuran tadi dengan sedikit diaduk-aduk. Untuk menjaga kelembaban, bak atau drum ditutup dengan anyaman bambu atau karung goni. Jika tempat pembuatan kompos berada di dekat rumah tinggal, maka menutup bak/drum bertujuan untuk menghindari bau yang disebabkan oleh campuran bahan kotoran hewan, dan juga untuk menghindari lalat yang dapat hinggap ke bahan makanan manusia. Untuk menjaga kelembaban, secara periodik bahan adonan dapat disiram dengan air, namun jangan terlalu banyak agar adonan tidak tergenang.

Selama kurang lebih satu minggu, biarkan campuran bahan menjadi busuk sendiri. Saat memasuki hari ketujuh, buka tutup bak/drum, dan kemudian aduk seluruh bahan. Lakukan terus menerus, dari minggu ke minggu, hingga seluruh bahan berubah fisik (terutama bahan organik) menjadi hancur.

Jika cara seperti ini masih terlalu lama, maka proses pembusukan dan penguraian dapat dibantu dengan bahan tambahan. Bahan tambahan berupa larutan effective microorganisme (EM) dapat digunakan sebagai bio-activator mempercepat pembuatan kompos. EM yang biasa digunakan dalam pembuatan pupuk kompos adalah EM4, dan bisa dibeli di toko pertanian.

Proses pembuatan pupuk kompos dengan bantuan EM memakan waktu empat hingga enam minggu. Jika telah memasuki masa tersebut, pupuk kompos sudah bisa digunakan. Seandainya masih ada sisa-sisa bahan organik yang belum hancur dengan baik, sisa-sisa tersebut dapat digunakan sebagai EM pada pembuatan pupuk kompos selanjutnya, tanpa perlu menambah larutan EM lagi. Agar tidak menjadi bumerang, penggunaan EM4 harus sesuai dengan takaran. Paling banyak 5 sendok makan (dan itupun harus dilarutkan dalam air sebanyak 2 liter) pada satu buah bak berukuran 1 x 1 meter yang telah berisi campuran bahan kompos.

Pembuatan Kompos dengan Bantuan Alat

Prinsip proses pembuatan proses pupuk kompos adalah melakukan pembusukan bahan-bahan organik. Penggunaan mesin atau alat terutama untuk mempercepat proses perubahan fisik bahan organik agar lebih cepat terurai oleh mikroba. Mesin atau alat sederhana untuk pembuatan kompos dapat dibuat sendiri dari drum plastik atau drum kaleng (hanya untuk mengahancurkan).

Saat ini telah ada produsen alat pertanian yang memproduksi seperangkat mesin pembuat kompos, mulai dari mesin penghancur, mesin penyaring, alat inkubator, hingga mesin pengering (sehingga kompos tidak terlalu basah). Walau mesin tersebut dapat digunakan untuk memproduksi pupuk kompos dalam skala besar, harganya masih mahal untuk digunakan perseorangan. Mesing pembuat pupuk kompos lebih cocok digunakan oleh kelompok tani atau perusahaan pertanian.

Membuat Pupuk Organik Dengan Bantuan Cacing

Pupuk kompos dapat dibuat dengan bantuan cacing. Pupuk kompos yang dibuat dengan bantuan cacing memiliki istilah vermicompost karena berasal dari vermics (kotoran cacing). Bahan-bahan utama untuk membuat vermicompost adalah tumbuh-tumbuhan dan kotoran hewan. Sedangkan bahan tambahannya adalah cacing tanah yang masih hidup. Cacing tanah mudah didapat pada kotoran hewan ternak.

Pembuatan kompos cacing memerlukan waktu yang lebih lama dan lebih rumit daripada pembuatan kompos secara konvensional. Proses ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah menyiapkan bahan kompos. Tahap ini sama seperti tahap pembuatan pupuk kompos secara konvensional. Hanya saja bahan tumbuh-tumbuhan harus dipotong-potong atau dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil. Usahakan agar tinggi adonan campuran tumbuhan dan kotoran hewan tidak lebih dari 50 cm, karena cacing tanah dapat hidup dengan maksimal jika tidak terlalu dalam dari permukaan tanah. Tanah yang mengandung mirkroba pengurai bisa ditambahkan pada adonan tersebut. Setiap tiga hari sekali dalam kurun waktu dua minggu, adonan diaduk merata agar kelembaban dalam adonan merata.

Tahap kedua adalah memasukan cacing ke dalam adonan. Setelah dua minggu, bahan adonan siap menjadi habitat dari cacing. Cacing tanah dapat langsung dimasukan dalam bak atau drum. Cacing dengan sendirinya akan tumbuh, dan jika berkembang biak, maka hal itu sangat baik karena semakin banyak jumlah cacing berarti semakin cepat bahan kompos terurai. Kurang lebih dua hingga tiga minggu sejak adonan diberi cacing, bahan kompos akan berubah fisik. Bentuk fisiknya malah menyerupai tanah (dan bukan lagi kompos) karena bahan telah diurai dengan sempurna oleh cacing.

Pupuk kompos sangat baik digunakan dalam usaha pertanian. Pupuk kompos memiliki unsur yang hampir serupa dengan tanah, sehingga bila ditabur pada tanah tidak akan merusak tanah. Justru penggunaan pupuk kompos dapat membantu kerusakan tanah yang disebabkan oleh penggunaak pupuk kimia dan penggunaan pestisida. Namun sayang, jumlah produksi pupuk kompos masih sedikit. Untuk satu hektar lahan pertanian, paling tidak dibutuhkan pupuk kompos sebanyak 6 hingga 10 ton untuk satu kali periode masa panen. Karena jumlah produksi pupuk kompos yang masih sedikit, petani sering memadukan penggunaan pupuk kompos dengan pupuk kandang atau dengan sesekali pupuk kimia.

Cara membuat pupuk dari bahan tumbuh-tumbuhan sangatlah mudah dan murah. Pupuk kompos merupakan pupuk yang dapat diproduksi dalam skala rumah tangga. Hasil dari pupuk kompos produksi sendiri dapat digunakan sendiri, maupun dijual pada masyarakat sekitar maupun komunitas pencinta tanaman. Jadi, pupuk kompos memiliki manfaat yang nyata, bukan saja dapat merehabilitasi lingkungan pertanian yang rusak, namun juga dapat menjadi sumber pendapatan ekonomi rumah tangga.

Share:

Mangaip

Halo perkenalkan nama saya Mangaip. Saya merupakan konten kreator, influencer, dan penulis di blog ini. Jangan lupa ikuti kami di Google News. Gabung juga ke channel Telegram untuk mendapatkan terbaru Gabung Telegram ya Bestie!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *