Bagi penyuka masakan pedas tentu sudah tidak asing lagi dengan cabe. Biasanya cabe digunakan sebagai bumbu masakan. Cabe sangat populer di wilayah Asia Tenggara sebagai bumbu masakan. Di Indonesia sendiri ada jenis makanan yang sangat sulit jika tidak mengggunakan bumbu masakan cabe ini, seperti masakan Padang.
Lalu bagaimana cara melakukan pembibitan cabe? Sebelumnya, kita bahas dulu tentang ciri-ciri cabe dan manfaatnya untuk kita.
Ciri Dan Manfaat Cabe
Dalam istilah ilmiah, cabe (capsicum anmun) masuk ke dalam suku selanaceae. Jenis tanaman cabe akan mudah ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Cabe sebenarnya berasal dari benua Amerika, tepatnya di daerah Peru. Dari Peru, cabe kemudian menyebar ke negara-negara lainnya di benua Amerika bahkan berekspansi hingga ke benua Eropa dan Asia, termasuk datang ke negara Indonesia.
Umumnya, ada dua jenis cabe yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat umum, yaitu jenis cabe besar, seperti paprika, cabe hijau, maupun cabe merah, dan jenis cabe kecil seperti cabe rawit. Baik cabe besar maupun cabe kecil sama-sama memiliki ciri umum sebagai berikut.
- Cabe memiliki biji yang banyak
- Bunga cabe memiliki bentuk mirip seperti terompet yang kecil
- Cabe muda memiliki warna hijau atau putih kekuningan
- Cabe tua memiliki warna merah atau kuning
Cabe memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Cabe memiliki kandungan vitamin, kalori, protein, lemak, karbohidrat dan kalsium. Selain itu, cabe juga memiliki kandungan antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh kita dari serangan radikal bebas.
Manfaat cabe jika dilihat dari segi nilai ekonomi, maka cabe memiliki nilai jual yang tinggi sehingga cabe ini menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh para petani kita. Cabe juga banyak digunakan sebagai bumbu masakan bagi ibu rumah tangga atau digunakan sebagai bumbu untuk industri makanan. Ibu rumah tangga di rumah juga bisa melakukan pembibitan cabe dan menanamnya untuk kebutuhan sehari-hari.
Walaupun cabe memiliki banyak manfaat, namun bagi orang-orang tertentu cabe bisa berbahaya dan harus dihindari. Misalnya, untuk orang yang menderita wasir atau sakit tenggorokan maka cabe harus dihindari.
Pembibitan Dan Penanaman Cabe
Pembibitan dan penanaman cabe relatif mudah dilakukan. Ibu rumah tangga juga bisa melakukan pembibitan cabe untuk dikonsumsi dalam skala rumah tangga. Sebelum menanam cabe, ada baiknya Anda mempersiapkan peralatan dan bahan-bahan bertanam, seperti cangkul, bibit, pupuk dan sebagainya. Setelah semua bahan dan peralatan sudah tersedia maka selanjutnya kita mempersiapkan lahan untuk menanam cabe. Lahan yang baik untuk menanam cabe adalah lahan yang subur. Kalaupun menggunakan lahan yang kurang subur maka harus digemburkan terlebih dahulu dengan diberi pupuk dan air. Lahan tersebut dibuat bedengan kemudian dilapisi dengan plastik khusus yang dilubangi sebagai tempat untuk menanam binih cabe.
Dalam pembibitan cabe, hendaknya dipilih bibit yang bagus dan berkualitas. Bibit cabe tersebut bisa didapatkan dari penjual bibit ataupun dapat diperoleh dengan cara mengambil biji dari cabe itu sendiri. Setelah biji cabe didapatkan, simpan dalam sebuah polybag yang sudah terlebih dahulu diisi dengan tanah dan pupuk kandang. Satu polybag berisi satu biji cabe. Jangan lupa untuk menyiramnya agar tanah tetap dalam keadaan basah dan lembap. Bibit cabe tersebut akan muncul setelah ditanam sekitar 20 sampai 30 hari. Setelah bibit cabe muncul maka bibit tersebut bisa dipindahkan ke bedengan yang lahannya telah kita persiapkan.
Cara Merawat Tanaman Cabe
Bagaimana cara merawat tanaman cabe? Sebenarnya pemeliharaan tanaman cabe ini ini tidak begitu sulit, asalkan kita rajin untuk membersihkan rumput liar yang mengganggu tanaman cabe. Selain itu, jangan lupa untuk menyiram tanaman cabe secara teratur dan mengetahui cara memberantas hama cabe jika menyerang tanaman cabe kita. Penyiraman tanaman cabe dapat dilakukan sekali sehari, gunanya untuk menjaga agar tanah tetap lembap. Adapaun pemupukan dapat dilakukan seminggu sekali.
Ada yang harus diperhatikan dalam pembibitan dan penanaman cabe, yaitu hama yang menyerang tanaman cabe. Hama cabe ini menjadi kendala bagi para petani cabe di Indonesia yang bisa mengakibatkan gagal panen. Hama yang sering menyerang tanaman cabe di antaranya adalah ulat tanah, ulat buah, kutu daun, dan tungau.
Hama ulat tanah menyerang tanaman cabe pada malam hari. Biasanya ulat tanah ini menyerang batang tanaman cabe yang masih muda. Cara ulat tanah menyerang tanaman adalah dengan cara memotongnya. Ulat buah juga menjadi kendala bagi para petani cabe karena hama ulat buah ini bisa menyebabkan gagal panen. Sebagaimana namanya maka ulat buah ini menyerang buah cabe. Pada awalnya, buah cabe yang sudah diserang tidak terlihat dari luar karena buah cabe masih terlihat sehat dan kuat jika dilihat dari luarnya. Namun jika kita lihat di dalamnya, ternyata buahnya sudah membusuk dan mengandung larva hama.
Pembibitan cabe memang mudah namun hamanya perlu kita waspadai. Hama lainnya yang dapat menyerang tanaman cabe adalah kutu daun. Kutu daun ini mengisap daun muda pada tanaman cabe, kotoran ulat daun ini memiliki rasa manis sehingga semut datang pada daun cabe tersebut. Semua itu mengakibatkan daun menjadi menguning atau mengeriting sehingga akhirnya buah cabe menjadi cacat.
Hama tungau juga menjadi masalah bagi para petani cabe. Tungau ini bersembunyi dibalik daun dan menghisap cairan dalam daun yang mengakibatkan daun tanaman cabe menguning kecoklatan. Daunnya menggulung dan mengeriting. Masih banyak lagi hama yang dapat menyerang tanaman cabe. Hama-hama tersebut harus kita berantas agar panen dapat terlaksana dan hasilnya memuaskan.
Tanaman cabe yang terserang oleh hama dapat diberikan insektisida atau pestisida. Selain itu jika hama sudah menyerang tanaman cabe maka hendaknya tanaman yang terserang tersebut lebih baik dicabut dan dibuang agar tidak menular pada tanaman cabe yang lainnya.
Lahan Penanaman Cabe
Setelah semua tahapan dilaksanakan maka sekitar empat bulan tanaman cabe yang ditanam sudah bisa dipetik hasilnya atau dipanen. Waktu memanen yang baik adalah pada pagi hari. Buah cabe yang siap panen adalah buah yang tidak terlalu muda tetapi juga tidak terlalu matang. Setelah buah cabe dipetik, simpanlah hasil panenya di tempat yang sejuk dan kering.
Selain dalam di lahan tanah biasa, pembibitan cabai dapat pula dilakukan dengan cara ditanam dalam pot. Penanaman bibit cabai dalam pot sama saja halnya dengan cara menanam dalam lahan tanah biasa, tetapi hanya media tanam saja yang berbeda. Penanaman cabai dalam pot ini mempunyai kelebihan tersendiri, yaitu dapat menghemat tempat atau lahan. Juga sangat praktis dilakukan oleh siapa saja, terutama bagi orang yang menanam untuk konsumsi sendiri atau dalam skala yang terbatas untuk keperluan rumah tangga. Selain itu, pembibitan cabai ini dapat memperindah halaman rumah kita jika dilakukan dengan rapi dan teratur.