Apakah Anda mengetahui faktor penghambat komunikasi dan cara mengatasinya? Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya komunikasi yang baik, maka suatu pesan dapat tersampaikan dengan sempurna.
Definisi dan Fungsi Komunikasi
Komunikasi merupakan pertukaran informasi yang dilakukan dua arah antara pembicara dengan lawan bicara. Hal ini dilakukan agar informasi dapat tersampaikan dengan baik. Dengan adanya komunikasi, maka berbagai hal akan berjalan dengan lancar karena maksud pembicara dapat tertangkap jelas oleh lawan bicara.
Sebagai contoh pembicaraan adalah seorang ibu yang ingin menyampaikan pesan bahwa mainan harus dibereskan ke tempat semula. Jika lawan bicara (anak) dapat menangkap dengan baik maksud sang ibu, maka ia akan merapikan mainannya ke tempat semula. Dengan adanya komunikasi, maka setiap maksud dari ujaran seseorang dapat dengan mudah ditangkap dan dilaksanakan jika hal tersebut merupakan perintah.
Namun, bagaimanakah jika terjadi hambatan saat sedang melakukan komunikasi, sehingga pesan yang ingin disampaikan sang ibu tidak dapat diterima anaknya dengan baik. Tentu selain menimbulkan masalah kecil dalam keluarga, anak akan dianggap membangkang perintah orang tua. Maka dari itu, perlu diketahui apa saja penghambat komunikasi dan cara mengatasinya.
Jenis Hambatan dan Gangguan
Jenis-jenis hambatan antara lain sebagai berikut.
1. Hambatan Internal
Hambatan internal memiliki makna hambatan yang berasal dari diri sendiri, misalnya kondisi fisik dan psikologis. Saat seseorang sedang merasa tertekan atau stres, maka ia akan memiliki kesulitan tertentu untuk mengungkapkan apa yang ia ingin utarakan dengan baik.
Penderita stroke pun bisa mengalami kesulitan berbicara, sehingga apa yang ia ucapkan tidak terdengar dengan jelas dan maksud komunikasi yang ingin ia ciptakan tidak dapat diterima dengan baik oleh lawan bicara.
2. Hambatan Eksternal
Hambatan ini memiliki arti hambatan yang berasal dari faktor luar, seperti faktor lingkungan dan sosial. Saat sedang melakukan komunikasi, tiba-tiba terdengar suara gaduh. Selain itu, faktor sosial seperti perbedaan usia atau latar belakang pendidikan dapat membuat komunikasi mengalami hambatan.
Selain kedua hambatan di atas, masih ada lagi yang dikategorikan sebagai hambatan komunikasi, yaitu sebagai berikut.
3. Gangguan Mekanik
Gangguan mekanik merupakan suatu gangguan terhadap komunikasi yang berasal dari sarana teknologi. Misalnya, saat sedang melakukan panggilan telepon, tiba-tiba sinyal memburuk, sehingga pesan yang ingin disampaikan tidak dapat ditangkap dengan baik oleh lawan bicara karena suara pembicara terdengar samar-samar.
4. Gangguan Semantik
Semantik memiliki arti simbol atau makna. Jadi, jika terjadi gangguan pada sistem semantik, maka maksud ujaran komunikasi seseorang tidak tertangkap dari segi makna. Misalnya, pembicara yang mengutarakan maksudnya terlalu cepat, sehingga sukar dimengerti lawan bicara, dengan begitu makna yang ingin disampaikan tidak dapat tertangkap dengan baik.
Adanya perbedaan makna dari suatu suku kata atau kata bisa menjadi hambatan komunikasi, misalnya saat pembicara (orang Sunda) mengatakan gedang, maka yang ia maksud adalah buah pepaya. Namun, saat lawan bicara (orang Jawa) mendengar kata gedang, maka itu memiliki arti buah pisang. Akan terjadi hambatan komunikasi saat pembicara menyuruh lawan bicara untuk membeli gedang dari pasar, tentu barang yang ia beli akan menjadi salah menurut pembicara.
Beberapa contoh hambatan di atas dipandang kecil karena melibatkan pembicara dan lawan bicara yang masih dekat secara kekerabatan atau masih menjadi teman satu lingkungan. Lalu, bagaimana jika hambatan komunikasi terjadi antara pemimpin daerah dengan masyarakat? Tentu akan menimbulkan konflik sosial yang sangat besar. Untuk itu, perlu adanya upaya untuk mengetahui penghambat komunikasi dan cara mengatasinya dengan jelas.
Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi
1. Perhatikan Umpan Balik
Saat sedang melakukan proses komunikasi, perhatikan umpan balik yang diberikan lawaan bicara untuk mengetahui apakah ia mengerti dengan maksud ujaran yang Anda utarakan, jangan sampai ujaran Anda memiliki makna ganda yang tidak ia pahami.
2. Memahami Perbedaan
Setiap individu dilahirkan dengan ciri khas masing-masing, latar belakang suku bangsa yang berbeda, dan cara pengutaraan yang berbeda pula. Untuk itu, saat Anda menjadi pembicara perhatikan aspek tersebut untuk mengetahui strategi tuturan seperti apa yang harus diterapkan. Misalnya, saat berbicara dengan orang Sunda, kita tidak boleh menggunakan suara yang keras karena itu akan menyinggung mereka. Berbeda halnya dengan orang Sumatera yang telah terbiasa dengan nada bicara yang tinggi.
3. Komunikasi Langsung
Saat melakukan komunikasi langsung, kita dapat langsung melihat bahasa nonverbal dari lawan bicara, dengan begitu kita akan mengetahui apakah maksud ujaran kita dapat diterma dengan baik olehnya.
4. Kosakata Sederhana
Penggunaan kosakata sederhana dalam ujaran ternyata terbukti ampuh untuk menghindarkan kesalahan ujaran yang berakibat pada kesalahan persepsi antara pembicara dengan lawan bicara. Untuk itu, gunakanlah kosakata sederhana dalam berbagai kesempatan selama tidak menyentuh ranah pendidikan yang memerlukan kosakata yang lebih kompleks.
Komunikasi yang semula terlihat mudah dan diabaikan begitu saja ternyata dapat memiliki pengaruh yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Untuk itulah, penting bagi kita untuk mempelajari lebih dalam mengenai strategi komunikasi yang benar, apalagi bagi Anda yang memiliki profesi sebagai seorang tokoh masyarakat.
Saat seorang tokoh masyarakat yang disanjung banyak orang melakukan kesalahan saat pidato atau mengalami hambatan dalam berkomunikasi dengan masyarakat, maka semua orang akan menyalahkan dan pamor orang tersebut langsung menurun di masyarakat.
Apalagi jika hal tersebut berkaitan erat dengan agama tertentu, saat pembicara bermaksud memberikan contoh dalam suatu agama, namun ungkapan tersebut mengalami hambatan dan dinilai sebagai pelecehan terhadap agama, maka penganut agama tersebut akan murka pada sang pembicara, padahal pada mulanya tidak ada maksud pelecehan dalam ucapannya.
Kesalahan bertutur kata juga dapat memberikan dampak buruk seperti terjeratnya Anda dalam kasus hukum. Misalnya, Anda menggunakan kata-kata bernada tinggi pada orang, waktu, dan kondisi yang tidak tepat, maka Anda dapat dilaporkan sebagai orang yang melakukan pencemaran nama baik.
Kasus tersebut pernah terjadi pada salah satu pelawak ternama di Indonesia, ia memberikan lawakan terhadap seorang dokter, namun dokter tersebut merasa sang pelawak telah melakukan upaya pencemaran nama baik terhadap dirinya di muka umum.
Kasus lain terjadi pada seorang wanita yang merasa telah dicemarkan nama baiknya oleh seorang pemuka agama yang mengatakan di depan umum bahwa wanita tersebut telah berbohong tanpa bukti yang jelas. Kasus tersebut pun bergulir di muka persidangan sebagai kasus pencemaran nama baik.
Dengan adanya berbagai kasus yang melibatkan komunikasi, sebaiknya Anda mulai berhati-hati dan mempelajari berbagai faktor penghambat komunikasi dan cara mengatasinya dengan baik agar kejadian yang sama tidak akan menimpa diri Anda.
Demikianlah informasi lengkap menganai faktor penghambat komunikasi dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat bagi Anda yang sedang mendalami dunia komunikasi atau yang ingin sukses dalam kehidupan karena pada dasarnya setiap aspek kehidupan manusia pasti melibatkan komunikasi antar sesama.
Untuk itu, sangat penting untuk mempelajari ilmu yang pada mulanya diremehkan ini.