Don't Show Again Yes, I would!

Makanan Tambahan Untuk Bayi Usia 3 – 6 Bulan

Makanan Tambahan Untuk Bayi Usia 3 - 6 Bulan

Makanan tambahan untuk bayi usia 3-6 bulan. Para ahli kesehatan anak masih berdebat perihal kapan sebaiknya bayi diberikan makanan padat pertama, usia 4 bulan atau 6 bulan? Mereka yang sangat memperhatikan masalah alergi menganjurkan agar pemberian makanan padat pertama pada bayi sebaiknya dilakukan ketika berusia 6 bulan.

Karena, dibawah usia itu bayi masih sangat rentan terhadap alergi. Sementara ahli yang lain berpendapat bahwa bayi sudah menerima makanan tambahan pada usia 4 bulan. Menurut mereka, bayi akan sulit menerima makanan tambahan bila orang tua terlambat memperkenalkannya.

Sesungguhnya, hanya anda dan bayi andalah yang bisa menentukan kapan waktu yang paling tepat untuk mulai memperkenalkan makanan padat ini. Karena, pemberian makanan tambahan pada bayi bersifat individual, tergantung kebutuhan dasar dan kemampuan pencernaan yang belum tentu sama dengan bayi lain. Karena itu, kepekaan ibu dalam mengamati bayi berperan sangat penting.

Bayi Berlatih Memegang Makanan

Mengenalkan makanan padat pada bayi biasanya tidaklah mudah. Wajar bila ini terjadi karena bagi bayi, menelan makanan karena suatu keahlian baru yang harus ia pelajari. Mengatupkan mulut setelah sendok dimasukkan serta membalik makanan dengan lidahnya, adalah beberapa hal yang harus dipelajari oleh bayi anda. Karena itu, Mungkin saja hanya bisa menelan makannya sedikit, sementara sebagian lagi dilepeh. Menghadapi hal ini , orang tua sebaiknya tidak berburu-buru mengambil kesimpulan bahwa bayi tidak suka makanan tambahan, karena sebetulnya ia tidak bermaksud membuang makanan tersebut, tetapi ia memang sedang belajar mengunyah dan menelan. Disinilah kesabaran orang tua amat diperlukan.

Pada saat memperkenalkan makanan padat, sebaiknya Anda tidak memberikan berbagai jenis makanan yang diaduk jadi satu. Karena, pada masa ini indera pengecap rasa anak sedang mengalami puncak pertumbuhan. Otak bayi akan merekam berbagai rasa dan berbagai jenis makanan yang dikonsumsinya. Dengan demikian, bila si kecil diberi bagai jenis makanan yang dicampur menjadi satu, memori rasa tersebut tidak terlatih. Akibatnya, kelak anak sulit mengomsumsi makanan yang beraneka ragam.

Pada dasarnya, makanan padat yang diberikan sebelum bayi berusia enam bulan lebih merupakan pengenalan dan pemuas rasa ingin tahunya ketimbang pemasaukan gizi atau pemenuhan kebutuhan makan bayi. Karena itu, apabila makanan tambahan diberikan pada bayi sesudah usia enam bulan, kenalkanlah makanan itu sebelum bayi diberi susu atau pada saat mereka lapar. Tetapi, bila pemberian ini dilakukan sebelum si kecil berusia 6 bulan, sebaiknya sesudah minum susu. Sebab, bila tidak, nafsu makan anak akan terganggu dan ia tidak akan mau lagi minum susu sejumlah yang ia butuhkan.

Makanan Tambahan Untuk Bayi

Berikut ini tahap demi tahap memperkanalkan makanan tambahan untuk bayi yang bisa dijadikan panduan. Perlu diingat tahap-tahap ini tidak bersifat pasti, karena perkembangan dan selera makan bayi pada dasarnya berbeda satu sama lain.

Pisang Ambon

  1. Kenalkan secara bertahap dalam porsi sedikit.
  2. Usahakan untuk mengontrol suhu makanan, jangan terlalu panas atau dingin.
  3. Mulailah dengan memberikan pisang ambon yang dikerok, dan cobakan untuk beberapa hari, paling tidak 4 hari. Adanya tenggang waktu ini akan membuat bayi benar-benar mengenal dan dapat menerima makanan jenis barunya. Selain itu, reaksi alergi biasanya pun baru muncul setelah beberapa hari. Kalau bayi tidak mengalami sembelit atau diare, makanan dapat diganti jenisnya seperti sari tomat atau pepaya yang dihaluskan. Setelah itu, bisa dicoba memberi biskuit yang dihancurkan dengan air putih, gunakan sendok plastik ukuran sendok teh agar terasa lunak dimulut bayi. Bila bayi tidak ingin menggunakan sendok dan ingin menyuap dengan tangannya, biarkanlah, karena bayi ingin mengenal rasa makanannya secara langsung, disamping untuk memenuhi kebutuhan untuk eksplorasi.
  4. Bila bayi sudah dapat memulai tahap perkenalan dengan lancar, pada tahap selanjutnya bisa diperkenalkan bubur susu (tepung serealia seperti beras, maizena dan terigu yang ditambah susu). Mula-mula berikan bubur susu yang encer, kemudian secara bertahap dikentalkan. Setelah beberapa waktu dan bayi tidak mengalami gangguan, si kecil boleh diberi bubur saring.
  5. Kalau tahap tersebut juga berhasil dilalui bayi dengan baik, artinya ia boleh diberi makanan yang lebih padat sifatnya. Misalnya saja nasi tim yang disaring dengan lauk hati ayam atau kuning telur yang telah dihaluskan terlebih dahulu. Dengan bertambahnya usia bayi, ia bisa diberi nasi tim tanpa disaring agar terlatih mengunyah dan menelan. Umumnya setelah usia 12 bulan bayi sudah bisa mengomsumsi makanan sama seperti anggota keluarga lainnya.

Satu hal yang perlu diingat sebaiknya orang tua berusaha menjaga waktu kedisiplinan waktu makan anak, sehingga berbentuk bioritme (warna hidup). Kalau anak makan siang pukul 12.00, misalnya, dengan adanya bioritme ia akan merasa merasa lapar pada jam-jam tersebut. Kalaupun ada toleransi waktu untuk satu bioritme yang sudah tetap, sebaiknya tidak lebih dari 2 jam. Lebih dari itu, apalagi kalau terlalu sering terjadi, bioritme akan kacau. Hal ini kemudian hari dapat mengakibatkan timbulnya masalah sulit makan pada anak.

Share:

Mangaip

Halo perkenalkan nama saya Mangaip. Saya merupakan konten kreator, influencer, dan penulis di blog ini. Jangan lupa ikuti kami di Google News. Gabung juga ke channel Telegram untuk mendapatkan terbaru Gabung Telegram ya Bestie!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *