Don't Show Again Yes, I would!

Masalah Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak, Kebiasaan Mengisap Jempol

Masalah Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak, Kebiasaan Mengisap Jempol

Di antara masalah pertumbuhan dan perkembangan anak yang selalu menjadi pertanyaan para orang tua adalah kebiasaan mengisap jempol. Orang tua yang memiliki anak batita maupun balita sering kali bertanya-tanya, apakah kebiasaan mengisap ibu jari atau jempol adalah hal yang normal pada anak?

Tak sedikit orang tua yang bingung memberhentikannya atau dibiarkan saja begitu. Karena lambat laun akan berhenti dengan sendiri bersamaan dengan bertambah usianya.

Mengisap jempol adalah salah satu gerak refleks alami bayi atau yang tergolong dalam kebiasaan pertumbuhan dan perkembangan anak bayi. Biasanya, gerak ini dilakukan semenjak masih menjadi janin dalam kandungan ibunya.

Kegiatan mengisap jempol selama dalam kandungan untuk menyerap gizi yang mengalir ke jabang bayi. Setelah si jabang bayi lahir, kebiasaan ini berkelanjutan dengan mengisap putting ASI untuk mendapatkan susu guna mendukung pertumbuhan bayi. Ini juga untuk mendapatkan gizi dari makanan dan minuman.

Akan tetapi, kegiataan mengisap jempol ini menjadi kebiasaan dan kemudian menjadi perilaku si bayi. Kalau hal ini dibiarkan terus hinggga anak melewati masa balita. Maka ia akan menjadi kebiasaan yang tidak baik. Sungguh, ini bukan pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik.

Karena umumnya, bayi yang sering mengisap ibu jarinya ketika berusia 6-7 bulan. Ada juga anak-anak yang sudah mencapai usia 7 bulan hingga 1 tahun masih mengisap jempol, tetapi dengan intentitas yang jarang?

Apa Faktor Penyebabnya?

Apa Faktor Penyebabnya?

Bila mengisap jempol bagian dari hal alami yang terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan anak, tentu saja ada faktor penyebabnya. Di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Bayi tidak mendapatkan waktu yang sewajarnya.
  • Karena bayi merasa lapar.
  • Karena munculnya reaksi mendapatkan rasa kenyamanan dan ketenangan.
  • Karena frutasi atau stress.
  • Karena ada gangguan pada gigi dan gusi.

Keluarga memang tak perlu cemas, jika bayi suka mengisap jempolnya. Akan tetapi, yang perlu menjadi perhatian agak hal ini tidak menjadi kebiasaan yang tidak sewajarnya. Sebab kegiatan balita mengisap jempolnya bisa mengakibatkan hal-hal berikut ini.

  • Maloklusi atau gigi dan rahang dalam posisi yang tidak normal.
  • Masuknya kuman-kuman.
  • Masuknya debu atau kotoran lain ke dalam mulut si kecil.
  • Radang dan luka pada ibu jari si kecil.

Kapankah Kebiasaan Mengisap Jempol Bisa Mencemaskan?

Kapankah Kebiasaan Mengisap Jempol Bisa Mencemaskan?

Banyak keluarga yang cemas dan merasa khawatir secara berlebihan dengan perilaku balita yang suka mengisap ibu jarinya. Sehingga, tidak jarang orang tua melarangnya dengan cara yang tidak baik. Bahkan dengan cara yang keras, seperti memukul.

Biasanya kecemasan orang tua terhadap anaknya yang yang suka mengisap jempolnya ke si anak sudah berumur 5 tahun. Karena berdasarkan penelitian, kebiasaan ini pada umur 5 tahun dapat menyebabkan perubahan struktur gigi dan kedua rahang.

Tidak hanya itu, kebiasaan ini juga akan berpengaruh pada perkembangan psikologis anak. Kepercayaan diri yang dimiliki anak cenderung menurun. Akibat kebiasaan jeleknya ini, anak akan sering diejek oleh orang-orang di sekitarnya termasuk orang tua dan saudara.

Sebenarnya, kebiasaan tersebut tidak perlu diatasi. Biarkan seperti itu karena setiap anak memiliki kecenderungan yang berbeda. Karena akan ada banyak hal terjadi selama masa pertumbuhan anak, termasuk menghisap jempol.

Jangan terlalu memusingkan hal ini. Selama anak masih berwikap wajar, Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Lakukanlah tugas sebagai orang tua sebagaimana mestinya, yakni mengarahkan dan mendampingi perkembangan anak.

Artinya, Anda mesti menghilangkan rasa cemas yang berlebihan. Bersikaplah bijak. Jangan terbiasa memperlihatkan sikap tidak baik, seperti membentak, memarahi, apalagi memukul.

Karena tindakan ini bukanlah solusi yang tepat untuk menghentikan kebiasaannya tersebut. Terus dukung dirinya untuk menyelesaikan masalahnya, yakni memberikan cara yang tepat agar dia mau menghentikan aktivitas mengisap jempol.

Cara Mengatasi Kebiasaan Mengisap Jempol

Cara Mengatasi Kebiasaan Mengisap Jempol

Setelah anak menginjak usia 5 tahun, pada usia ini Anda bisa menggunakan alat bantu untuk mengatasi aktivitas negatifnya tersebut. Di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Berikan kesibukan atau aktivitas lain kepada si buah hati. Berikan mainannya atau buat permainan untuk mengalihkan perhatiannya agar tidak mengisap jempol.
  • Letakkan perekat, isolatif, atau lem pada jarinya, dengan pemakaiaan sesuai anjuran dokter.
  • Jika tidak berhasil juga, gunakan lempengan plastik yang tidak keras dan tidak menimbulkan bahaya. Letakkanlah pada jarinya!
  • Bila tidak ampuh, gunakanlah tali perban. Ikatkanlah pada tangan anak. Tentunya, Anda harus lebih dulu menjelaskan hal ini kepada buah hati. Jelaskan dengan baik-baik, jangan membentak atau menakut-nakuti.
  • Dalam kondisi darurat, jika berbagai solusi yang digunakan tetap tidak menghasilkan, Anda harus berkonsultasi ke dokter. Dokter akan memberikan alat khusus yang diletakkan di mulut anak supaya tidak bisa menikmati isapan jarinya lagi.
  • Harus diingat dan diperhatikan. Tidak ada gunanya kita memarahi atau membentak anak, apalagi sampai menghukum mereka karena kebiasaannya ini. Sebab sering melarangnya dengan cara yang keras, akan membuatnya terus melakukan aktivitas ini.
  • Penting diingat, bahwa anak-anak gemar melakukan hal ini karena faktor internalnya, yaitu dirinya sendiri.
  • Mengatasi kebiasaan mengisap jempol dengan memberikan obat-obatan kepada anak merupakan cara yang tidak efektif dan tidak menghasilkan perubahaan apa pun.

Inilah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah mengisap jempol, yang termasuk bagian dari tanda pertumbuhan seorang anak. Masalah ini adalah masalah perilaku yang sama antara satu dengan lainnya.

Kesamaan perilaku ini tidak lain, karena semua gerak dan tingkah lakunya masih dikendalikan oleh nalurinya. Dan bukan akalnya yang masih belum berfungsi.

Perilaku sang buah hati yang masih didasarkan kepada naluri ini, kadang-kadang memang sering tidak sejalan dengan logika. Nah, di sinilah diperlukan ketelatenan dan kesabaran orang tua dalam mendidiknya. Artinya, ada keharusan orang tua untuk dituntut bersikap bijaksana dan tidak emosional menghadapi anaknya.

Jika mengalami masalah seperti ini, cobalah untuk bertanya kepada orang lain. Masih banyak orang-orang tua yang bisa memberikan masukan ihwal menyelesaikan masalah ini.

Bahkan, jika Anda memiliki banyak uang bisa pergi ke psikiater. Untuk mendapatkan masukan yang sangat tepat terhadap problem anak Anda yang suka mengisap jempol.

Namun yang paling penting, munculnya masalah di masa perkembangan si anak adalah hal yang wajar. Bukan suatu hal yang mesti ditakuti. Hal yang paling penting, tetaplah menjaga si buah hati untuk tidak terfokus dengan mengisap jempolnya. Karena kebiasaan ini jelas akan menimbulkan hal-hal yang kurang baik nantinya.

Selain itu, penulis juga ingin menyarankan melalui artikel ini, bahwa anak adalah titipan Tuhan Yang Maha Kuasa. Anak bisa menjadi mutiara dan bisa menjadi bara. Menjadi mutiara ketika kita bisa mendidiknya dan menjaga pergaulannya dengan baik. Namun, anak bisa menjadi bara ketika mendidiknya dari sejak dini tidak baik.

Maka dari itu, jangan terlalu memanjakan anak dan jangan juga terlalu keras. Bijaksanalah dalam mendidiknya. Mungkin bukan saat ini, Anda merasakan dampaknya ia menjadi mutiara atau bara.

Namun, di saat ia sudah dewasa atau menikah. Anak yang suka dimanja akan bisa menjadi pribadi anak yang kurang sopan terhadap orang tua. Apalagi, jika ia memiliki beberapa saudara yang berhasil. Sedangkan ia mengalami banyak masalah dan tak bisa menyelesaikannya.

Apalagi, bila sejak dini sudah dimanjakan dengan harta. Maka kelak si anak akan menjadi anak yang suka menilai sesuatu dengan harta.

Share:

Mangaip

Halo perkenalkan nama saya Mangaip. Saya merupakan konten kreator, influencer, dan penulis di blog ini. Jangan lupa ikuti kami di Google News. Gabung juga ke channel Telegram untuk mendapatkan terbaru Gabung Telegram ya Bestie!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *