Daya kreasi setiap orang berbeda. Cara menghadapi masalah juga berbeda. Semua itu tidak terlepas dari kekuatan pikiran masing-masing. Kekuatan pikiran mengacu ke bagaimana mengendalikan pikiran agar tetap pada jalur yang benar.
Bila pikiran benar, mood jadi terjaga dan hati juga tenang. Salah satu cara melatih kekuatan pikiran adalah dengan refleksi.
Refleksi Diri
Masalah biasa dalam hidup tidak akan terlalu mengganggu pikiran. Tapi masalah yang sedang atau berat, akan mengganggu pikiran hingga kadang kepala menjadi sakit dan berat. Obat tidak mempan, lari ke makanan atau belanja juga tidak mampu meringankan pikiran. Cara yang mungkin bisa membuat kepala ringan lagi adalah refleksi diri.
Carilah tempat yang nyaman. Sejenak pikirkanlah siapa diri Anda. Apa yang telah Anda lakukan hingga masalah itu datang. Setelah beberapa menit biasanya pikiran malah akan terbang ke mana-mana dan tidak fokus. Tapi, hal ini biasa terjadi.
Tidak perlu khawatir karena mungkin belum terbiasa memusatkan pikiran pada satu hal. Bila sudah terbiasa, akan sangat mudah untuk fokus dan mencoba merefleksikan apa-apa yang telah terjadi dan apa-apa yang diharapkan akan terjadi.
10 Menit dan 5 Menit
Untuk melatih kekuatan pikiran agar bisa fokus dalam refleksi adalah dengan cara melatihnya. Tanpa latihan yang teratur akan sangat sulit melakukannya. Rasa kantuk dan suara-suara ataupun gangguan lain yang ada di sekitar Anda bisa saja menambah pusing pikiran.
Latihannya hanya 15 menit. Pertama-tama, duduklah dengan rileks. Pejamkan mata. Set alarm selama 10 menit. Biarkan pikiran melanglang buana ke mana pun ia mau pergi, tapi tetap dalam kendali sehingga Anda ingat apa-apa yang sedang Anda pikirkan.
Loncatan-loncatan pikiran itu secara tidak langsung akan membuat Anda lebih rileks. Kadang malah Anda akan merasa mengantuk. Kalau ini terjadi dan Anda ingin tidur, tidurlah dulu. Bukankah dengan tidur Anda akan merasa lebih ringan nantinya.
Kalau masih punya waktu, ulangilah lagi proses tadi. Duduklah dengan tenang. Pejamkan mata. Set alarm lagi selama 10 menit. Biarkan pikiran terbang ke mana-mana untuk beberapa saat. Pada satu titik Anda akan memusatkan pikiran pada satu hal. Bila Anda perhatikan, hal tersebut adalah masalah yang paling mengganggu pikiran. Bila alarm telah berbunyi. Bukalah mata. Pikirkan lagi sejenak tentang masalah yang paling kuat muncul tadi.
Lalu, pejamkan mata lagi. Kali ini pusatkan pikiran hanya untuk masalah tadi. Set alarm selama 5 menit saja. Urutkan kronologi masalah tersebut. Mengapa masalah itu bisa terjadi dan bagaimana kejadian awalnya. Siapa saja yang terlibat dalam masalah itu. Diamlah sejenak sekitar 10 detik.
Selanjutnya, pikirkan solusi apa yang bisa diambil. Bayangkan untung ruginya. Khayalkanlah solusi terbaik yang mungkin bisa diambil. Buka mata dan pikirkan apakah Anda akan melakukan tindakan tersebut. Bila iya, pejamkan mata lagi. Yakinkan diri bahwa Anda memang akan melakukan tindakan itu.
Kadang kala terbawa arus hingga tak terasa air mata menetes. Rasakanlah kesedihan itu. Resapilah sebagai hamba Allah yang tak berdaya. Setelah itu katakan pada diri sendiri bahwa Anda tidak takut menghadapi masalah itu dan pasti akan menemukan cara bagaimana menyelesaikannya. Ulangi lagi proses awal yang selama 5 menit. Yakinkan diri bahwa Anda akan melakukan tindakan yang tadi sudah diputuskan.
Pengaturan Waktu
Pengaturan waktu diperlukan agar bisa lebih fokus. Kalau tidak diatur kadang pemusatan pikiran tidak bisa dilakukan. Kalau sudah terbiasa maka pengaturan waktu dengan menggunakan alarm tidak diperlukan lagi. Tubuh sudah bisa merasakan 10 menit itu berapa lama, 5 menit itu berapa lama.
Untuk yang sudah mahir, mereka bahkan bisa mengatur waktu tidurnya. Tinggal katakan kepada diri sendiri kalau mau tidur 15 menit saja. Biasanya setelah 15 menit akan terbangun dengan sendirinya dan tidak bisa tidur lagi karena tubuh sudah terpola seperti itu.