Pengolahan air adalah sebuah proses yang dilakukan untuk membuat air yang kotor menjadi layak untuk digunakan. Air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang tidak bisa digantikan dengan yang lainnya. Jika kita menelisik sejarah masa lalu maka kita akan menemukan bahwa awal kehidupan manusia selalu berkembang di daerah yang dekat dengan air.
Peradaban manusia tertua terbentuk di sepanjang tepi sungai karena di sinilah mereka bisa bertahan hidup. Manusia masih bisa bertahan tanpa makanan namun tanpa air, manusia akan cepat punah. Inilah mengapa kita harus terus menjaga kualitas dan eksistensi air bersih di lingkungan kita.
Adanya pembangunan yang membabi buta dan tidak memperhatikan kualitas air tanah menyebabkan penurunan kualitas air. Saat ini bisa dikatakan bahwa air yang ada di sekitar kita masih belum layak untuk dikonsumsi akibat adanya banyak kotoran dan zat berbahaya yang terkandung di dalam air.
Zat asing ini akan berpengaruh pada kesehatan dan juga berperan dalam memicu kemunculan penyakit baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Jika hal ini dibiarkan maka harapan hidup akan semakin menurun.
Kualitas air yang semakin buruk juga ikut dipengaruhi oleh perilaku manusia yang suka membuang limbah sembarangan tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Air bersih akan teracuni oleh air limbah dan jika jumlah air bersih menyusut tajam, maka masyarakat dengan terpaksa harus mengkonsumsi air kotor untuk kebutuhan sehari-hari.
Definisi Air Bersih
Air bersih memiliki banyak definisi namun kali ini kita akan lebih menekankan pada ciri air bersih yang bisa dikenali dengan mudah. Air bisa disebut sebagai air bersih apabila memiliki ciri-ciri seperti tidak berwarna atau bening, tidak berbau, serta tidak memiliki rasa. Selain itu anda juga bisa melihat ciri fisik air bersih yaitu tidak ada endapan atau zat asing yang masuk ke dalamnya.
Mungkin air yang ada di daerah anda masih memiliki cirri sederhana air bersih namun belum tentu air tersebut aman untuk digunakan sebagai air konsumsi karena masih memungkinkan adanya bakteri atau mikroba yang tidak terlihat oleh mata biasa. Kita harus menggunakan alat bantu seperti mikroskop atau pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kandungan mikroba dalam air.
Selain keberadaan mikroba contohnya bakteri E-Coli, kita juga harus mewaspadai kandungan logam berat yang ada pada air yang kita konsumsi setiap hari. Logam berat ini dibawa melalui pencemaran seperti limbah pabrik yang dibuang begitu saja ke lingkungan padahal di sekitarnya masih banyak penduduk yang memanfaatkan air tanah.
Masuknya logam berat ke dalam tubuh manusia bisa menyebabkan timbulnya penyakit seperti kanker yang sangat sulit diobati. Kandungan logam berat masih bisa dideteksi jika anda melihat air yang berwarna kekuningan atau berbau logam. Selain itu, kita juga harus memeriksannya secara seksama di laboratorium.
Untuk memurnikan air kembali, kita bisa menggunakan cara tradisional yaitu menggunakan berbagai macam penyaringan. Berikut ini adalah beberapa bahan yang digunakan dalam sistem penyaringan tradisional yang bisa anda buat sendiri di rumah.
Kain Katun
Penggunaan kain katun sebagai salah satu bahan penyaringan memang sangat sederhana dan masih dipraktekkan hingga saat ini. Kain katun yang digunakan bisa dipasang pada keran air yang anda gunakan sehingga air yang keluar akan langsung disaring. Meskipun terlihat sederhana namun saringan ini cukup ampuh untuk memisahkan air dari pasir atau organisme yang secara tidak sengaja masuk ke pipa air.
Sebelum menggunakan kain, anda harus mencuci kain ini hingga bersih dan jangan lupa untuk menggantinya setiap kali ada endapan tebal setelah proses penyaringan. Pengolahan air ini bisa menunjukkan hasil yang beragam tergantung dari seberapa rapat serat kain yang anda pakai untuk menyaring air.
Kapas
Jika anda tidak terlalu puas dengan hasil penyaringan dengan kain katun, maka anda bisa memakai kapas sebagai alternatif. Prinsip penggunaan kapas ini masih sama dengan kain katun. Anda hanya perlu meletakkan kapas di atas wadah yang sebelumnya sudah diberi lubang kecil.
Fungsi dari lubang ini adalah sebagai tempat keluarnya air. Tempatkan wadah ini di bawah pancuran air dan air saringan akan keluar melalui lubang yang telah anda buat. Serat kapas yang lebih halus membuat hasil saringan lebih jernih daripada menggunakan kain katun.
Pasir
Pasir bisa anda pakai dalam pengolahan air jika dipadukan dengan kerikil. Sebelum digunakan, semua pasir dan kerikil harus dicuci terlebih dahulu sehingga tidak menyumbang kotoran dalam air. Ada dua teknik penyaringan yang bisa anda gunakan yaitu teknik lambta atau cepat.
Perbedaan dari kedua teknik ini terletak pada posisi pasir dan kerikil. Penyaringan cepat menempatkan kerikil di bagian atas sedangkan pada penyaringan lambat, pasir diletakkan di atas kerikil. Kedua bahan penyaring ini ditempatkan pada wadah yang berbeda namun disusun vertical sehingga air yang selesai disaring pada satu bahan bisa langsung dialirkan ke bahan yang lainnya.
Jika kedua teknik ini digabungkan, maka kita akan mendapat sistem penyaringan yang disebut dengan sistem penyaringan gravity-fed. Pertama, air disaring dengan teknik saring cepat. Air hasil saringan pertama ini langsung masuk ke teknik saring lambat.
Debit air yang masuk dari teknik pertama akan cukup deras sehingga anda harus mengantisipasinya dengan mengalirkan air ke beberapa wadah penyaringan lambat sehingga air tiddak tumpah. Perpaduan teknik ini akan menghasilkan air dengan kualitas yang lebih baik.
Arang
Beberapa jenis arang yang bisa anda manfaatkan untuk pengolahan air adalah arang batok kelapa atau arang kayu. Arang memiliki fungsi untuk membuat rasa air menjadi netral. Selain itu arang juga bisa menghilangkan bau pada air yang disaring. Bau ini bisa berasal dari mikroba atau campuran bahan-bahan organik yang membusuk. Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, anda disarankan untuk memakai arang aktif.
Keramik
Dalam keadaan darurat misalnya saat terjadi bencana alam dan kesulitan untuk mendapatkan air bersih sedangkan di sekeliling kita hanya ada air kotor, maka kita bisa memakai saringan keramik. Anda dianjurkan untuk membuat saringan ini jauh sebelumnya sehingga saat ada keadaan darurat, anda tinggal mempergunakannya. Bahan yang digunakan pada penyaringan ini adalah campuran perak.
Bahan ini memiliki fungsi untuk membunuh kuman dan sebagai desinfektan. Kotoran yang terkandung dalam air akan tertahan dan menumpuk pada permukaan. Agar sumbatan tidak menghalangi aliran air, maka anda dapat membersihkan saringan ini secara berkala atau memasukkan air yang sebelumnya sudah disaring dengan bahan lain.
Teknik penyaringan air tradisional tersebut hanyalah teknik awal yang bisa dipakai jika keadaan sedang tidak memungkinkan namun masyarakat tetap dianjurkan untuk menggunakan teknik pengolahan limbah dan air yang sudah dikembangkan agar racun dapat tersaring. Dengan adanya sistem pengolahan air, maka kebutuhan air yang sehat, bersih, dan aman akan terpenuhi dengan mudah.