Menganal apa itu lumut tanduk? Mungkin tanaman lumut sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Tapi, tahukan Anda tentang jenis-jenis lumut yang ada? Lumut tanduk misalnya?
Lumut yang dalam bahasa latin disebut bryophyte ini merupakan tumbuhan pelopor di muka bumi ini. Lumut dengan tubuh yang hanya berukuran beberapa millimeter saja merupakan tumbuhan yang mampu bertahan hidup sejak jaman dunia mulai diciptakan hingga sekarang ini.
Lumut hidup melekat di atas tanah atau media lain dengan perantara rizoid yang dimilikinya. Lumut dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu briofota (lumut sejati/lumut daun), hepatofita (lumut hati), dan anthocerofita (lumut tanduk).
Lumut-lumut tersebut memiliki fungsi atau manfaat yang berbeda-beda. Lumut jenis marchantia polymorpha ini dapat digunakan sebagai obat penyakit hepatitis, selain itu lumut dari genus sphagnum umumnya bisa digunakan untuk bahan baku pembalut sebagai pengganti kapas. Dan masih banyak lagi manfaat lumut dalam kehidupan, berikut akan disampaikan salah satu jenis lumut yaitu lumut tanduk dan manfaat lumut ini dalam kehidupan manusia.
Karakteristik Lumut Tanduk
Disebut demikian karena bentuk sporofitnya memang mirip dengan tanduk (lurus, panjang). Lumut jenis ini mempunyai ciri gametofit bertalus denga sporofit interdeterminate serta mempunyai klorofil. Lumut ini berbentuk kapsul yang memanjang dimulai dari bagian ujung hingga pangkal lumut (Hasan dan Ariyanti, 2004).
Lumut tanduk atau dalam istilah biologinya disebut anthoceroptosida ini juga mengalami pergiliran keturunan atau yang disebut dengan metagenesis. Lumut ini mempunyai ciri-ciri seperti lumut hati namun ada sedikit perbedaan pada sporofitnya. Jika didasarkan pada analisa pada dengan asam nukleat, lumut ini masih berkerabat paling dekat dengan tumbuhan dengan berpembuluh jika dibandingkan lumut dari kelas lainnya.
Dalam lumut ini, terdapat gametofit berupa talus yang lebar dengan ketebalan yang tipis yang di tepinya berlekuk. Rhizoid pada lumut ini berada di bagian ventral, sedangkan habitat tumbuhnya adalah di daerah yang mempunyai kelembaban yang tinggi. Lumut ini banyak dijumpai ditepi-tepi sungai atau daerah berair lainnya seperti selokan, tepi jalan atau tempat lembab lainnya.
Susunan tubuh dari lumut ini terdiri atas gametofit yang memiliki talus dengan bentuk cakram yang tepinya bertoreh, umumnya melekat pada tanah dengan perantara rizoid dengan susuna talus yang masih sederhana. Sel-sel dalam tubuh lumut ini hanya hanya memiliki satu kloroplas dengan satu pirunoid yang besar. Sisi bawah talus dari lumut ini terdapat stoma dengan 2 sel berbentuk ginjal sebagai penutupnya. Sedangkan sporofit biasanya berupa kapsul yang berbentuk silinder dengan ukura panjang 5 sampai 6 cm dengan pangkal sporofit yang dibungkus selubung yang berasal dari jaringan gametofit.
Untuk alat berkembang biak, lumut ini berkembang biak secara seksual atau dengan pembentukkan spora. Caranya dengan membentuk anteridium dan arkhegonium. Anteridium dan arkhegonium masing-masing berkumpul di sisi talus bagian atas pada tempat yang terpisah/berbeda. Kemudian, zigot akan membelah menjadi dua sel baru dengan hanya memiliki satu dinding pemisah.
Sel pada bagian atas akan terus membelah yang nantinya akan membentuk sporogonium yang kemudian diikuti oleh sel bagian bawah yang nantinya akan membentuk kaki sporogonium. Kaki sporogoinium ini nantinya akan berfungsi sebagai alat penghisap jika sudah matang dan siap untuk membelah. Ketika membelah sporogium ini akan berbentuk seperti kacang polong dan menghasilkan sebuah jaringan yang terdiri sel-sel mandul yang disebut kolumela. Sel mandul atau kolumela ini nantinya yang akan membentuk spora yang disebut dengan arkespora.
Apa Itu Lumut Tanduk
Setelah mengetahui daur hidup, kini pembahasan akan dilanjutkan pada manfaat lumut ini bagi kehidupan. Jangan salah dan jangan remehkan lumut, meski bentuknya kecil dan hidup di habitat yang cenderung kotor dan lembab lumut juga memiliki fungsi yang tak kalah baiknya dengan tumbuhan lainnya. Pembahasan akan lebih dikhususkan pada manfaat lumut tanduk bagi kehidupan.
Seperti yang telah dipelajari di atas, lumut ini memiliki fungsi yang cukup banyak dan sangat membantu kehidupan manusia. Manfaat lumut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Indikator Deposit Mineral
Sistem penyaringan yang terdapat dalam tubuh lumut memang belum sempurna seperti tumbuhan tingkat tinggi lainnya, namun hal inilah yang menjadikannya berguna. Sebab dengan kondisi ini, lumut dapat mendeteksi mineral yang terdapat di lingkungan.
Indicator Ekologi
Lumut bisa digunakan untuk indikator kondisi habitat tertentu suatu ekologi. Hal ini dikarenakan kisaran atau habitat lumut yang sangat terbatas dan sempit sehingga mudah digunakan sebagai indikator suatu ekologi. Sebagai contoh, ada beberapa jenis lumut yang menyukai pH, kapur, pasir, dan debu tertentu yang ada di lapangan, sehingga hal ini digunakan para peneliti untuk mendeteksi suatu ekologi.
Indicator Pencemaran Air dan Udara
Penggunaan lumut untuk mengetahui kadar pencemaran air memang sangat membantu para peneliti dalam melaksanakan tugasnya. Lumut juga bisa digunakan sebagai indikator adanya pencemaran udara. Hal ini didasarkan pada sifat lumut yang sangat mudah terkontaminasi atau terpengaruh oleh polutan udara yang berwujud gas ataupun partikel-partikel yang sangat kecil ukurannya.
Fungsi Hortikultura
Lumut sebagaimana jenis dan bentuknya yang beragam ternyata sangat berguna bagi bidang hortikultura. Lumut bisa digunakan sebagai bahan tanah tambahan, pengepakan akar, pupuk untuk tanaman dengan sistem tanam holtikultura ini. Selain itu, lumut juga bisa digunakan untuk menciptakan sebuah landscape miniature pada tanaman bonsai atau tanaman lainnya. Sehingga akan mempercantik tampilannya. Hal ini didasarkan pada karakter lumut yang menawan, warnanya bersih, bercahaya, dan mampu bertahan hidup dalam kondisi kekeringan. Dalam seni bonsai, lumut berfungsi sebagai penstabil tanah dan mampu menahan kelembaban tanah.
Manfaat lumut tak hanya berguna bagi kehidupan manusia saja, namun lumut juga berfungsi dalam dunia tumbuhan lainnya. Lumut yang tumbuh di dalam hutan, khususnya lumut tanduk mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan dan akumulasi humus dalam tanah.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa biji-bijian yang jatuh pada vegetasi lumut, akan mampu berkecambah dengan tingkat kepastian hingga 90% bila dibandingkan dengan biji yang jatuh di tanah tanpa lumut. Disamping itu, tumbuhan lumut mampu menyimpan dan menopang curah hujan hingga kurang lebh 25 kali berat kering, lumut juga mampu ‘menganalisis’ kelembaban atmosfir dan mampu mengontrol pelepasan air secara bertahap. Dengan demikian jelaslah bahwa hadirnya lumut dalam ekosistem hutan atau di alam raya ini sangat membantu dalam menjaga keseimbangan air dan menjaga kesuburan tanah.
Demikian besarnya manfaat lumut bagi kehidupan dan ekosistem. Ada lagi yang perlu diketahui bahwa lumut juga bisa digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit radang hati atau hepatitis. Tak hanya itu, lumut tanduk uga sering digunakan untuk pertamanan dan rumah kaca. Siapa sangka lumut yang selama ini kita remehkan sebagai tanaman yang tidak bermanfaat dan mengganggu justru mempunyai banyak manfaat yang sangat besar dalam kehidupan makhluk dan alam semesta.