Pembekuan darah merupakan salah gangguan kesehatan yang berbahaya. Gangguan kesehatan ini disebut juga dengan Deep Vein Thrombosis (DVT). Biasanya, orang yang mengalaminya adalah orang yang cenderung memiliki aktivitas yang statis, seperti terlalu banyak duduk dan jarang bergerak.
Gangguan kesehatan ini biasanya terjadi pada orang-orang yang bekerja di perkantoran dan biasa duduk dalam waktu berjam-jam. Selain itu, orang yang jarang berolahraga dan tidak banyak melakukan aktivitas fisik dapat mengalaminya.
Penyebab lain terjadinya pembekuan adalah adanya cidera atau kecelakaan pada bagian tubuh tertentu, misalnya kepala. Namun, pembekuan ini juga dapat terjadi tanpa ada penyebab terlebih dahulu.
Biasanya hal itu terjadi pada orang yang berusia lebih dari 60 tahun. Faktor usia sangat menentukan gangguan pembekuan darah ini. Orang berusia di atas 60 tahun lebih rentan terkena pembekuan ini daripada orang muda. Namun demikian, bukan berarti anak muda tidak dapat mengalami masalah kesehatan yang berbahaya ini.
Pembekuan darah yang terjadi sebenarnya merupakan proses alami yang dialami tubuh, jika ada pembuluh darah yang rusak atau robek. Pada saat itu, darah membentuk gumpalan sel darah dan fibrin sehingga menghentikan pendarahan. Hal itu yang sering terlihat pada seseorang yang mengalami luka.
Luka pada tubuh seseorang akan mengering dengan sendirinya. Hal itu disebabkan terjadinya pembekuan pada darah. Apabila darah kehilangan kemampuan untuk membeku, maka seseorang dapat mengalami bahaya bahkan kematian jika terjadi luka. Penyakit yang menyebabkan penggumpalan darah pada tubuh seseorang melambat disebut dengan hemofilia.
Pembekuan darah yang bersifat normal tersebut diakibatkan sel darah merah (trombosit) yang berkumpul pada titik yang mengalami luka. Kemudian, kumpulan trombosit tersebut akan menggumpal dan menyumbat luka yang terjadi di atas permukaan kulit. Luka pun dapat tertutup dengan sendirinya.
Di dalam plasma darah, trombosit akan pecah dan menyentuh permukaan yang kasar pada luka. Apabila trombosit pecah, maka enzim tromboplastin yang ada di dalamnya akan keluar dan bercampur dengan plasma darah. Maka dari itu, luka pada seseorang pun akan mengering dengan sendirinya.
Namun demikian, apabila penggumpalan darah tersebut terjadi di pembuluh arteri, maka aliran darah menuju jantung dan otak akan terganggu. Begitu juga dengan darah yang berada di dalam jantung dalam waktu yang lama dan sirkulasinya terganggu, maka akan terjadi gumpalan darah.
Pada kondisi seperti itu, orang mengalami serangan jantung dan stroke. Gumpalan darah yang terbentuk itu akan mengalir ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Karena yang mengalir itu berupa gumpalan, maka lama-lama aliran darah pun dapat tersumbat. Penyumbatan ini disebut dengan istilah embolus.
Pembekuan darah merupakan masalah kesehatan yang tergolong sangat serius. Orang yang memiliki penyakit jantung dan varises sangat rentan mengalami penggumpalan darah.
Selain itu gangguan kesehatan ini juga rentan terjadi pada penderita kanker, stroke, patah tulang, dan obesitas. Apabila gangguan ini terjadi, maka beberapa organ tubuh lain pun akan terganggu fungsinya.
Gejala Terjadinya Gangguan Pembekuan Darah
Berikut ini adalah gejala-gejala yang sering timbul dari seseorang yang mengalami penggumpalan darah atau gangguan pembekuan darah.
- Bagian tubuh tertentu membengkak, jika ada pembuluh darah tersumbat. Misalnya, saat menggunakan gelang yang terlalu sempit di pergelangan tangan.
- Tubuh secara keseluruhan akan merasa sakit. Jika melakukan olahraga atau aktivitas fisik, tubuh akan merasa lebih sakit.
- Adanya perubahan warna kaki, menjadi pucat, putih, dan kebiru-biruan.
- Sering terjadi kram di kaki, terutama pada malam hari. Selain itu, sering terasa nyeri pada salah satu kaki.
- Sering terjadi pembengkakan pada bagian tubuh tertentu. Bagian yang bengkak itu bahkan terasa panas apabila dipegang atau disentuh.
- Jantung berdetak lebih cepat.
- Keluarnya keringat tanpa alasan, misalnya berkeringat meskipun tidak dalam keadaan panas atau cemas.
- Sering merasa lelah atau lemas, padahal tidak melakukan aktivitas berat.
- Dada terasa sakit karena adanya gangguan pada paru-paru.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah. Hal ini harus diperhatikan terutama oleh orang-orang yang aktivitas sehari-harinya banyak dilakukan di satu tempat dan tidak banyak bergerak.
Cara Mencegah Terjadinya Gangguan Pembekuan Darah
Beberapa hal untuk mencegah terjadinya pembekuan darah adalah sebagai berikut.
1. Banyak Melakukan Aktivitas Fisik
Pembekuan darah terjadi pada seseorang yang cenderung pasif. Orang yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik, banyak duduk dan tidur rentan terkenan gangguan kesehatan ini. Oleh karena itu, sebaiknya perbanyaklah aktivitas fisik, seperti olahraga yang teratur.
Lakukan olahraga rutin selama 4-5 kali dalam satu minggu. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat dilakukan sehari-hari, misalnya dengan membersihkan rumah, mencuci mobil, menyiram tanaman, berjalan-jalan sekitar rumah, berjalan kaki, dan lain-lain.
2. Jangan Duduk Terlalu Lama
Apabila sedang sibuk dengan sebuah pekerjaan dalam kondisi duduk, sebaiknya luangkan waktu untuk berganti posisi. Terutama bagi seseorang yang pekerjaannya dilakukan dengan duduk lebih dari enam jam. Dalam jarak tiga puluh menit, coba berdiri dan lakukan peregangan.
Bisa juga melakukan gerakan-gerakan kecil agar otot-otot tidak tegang. Lakukan hal kecil tidak dalam keadaan duduk, misalnya mengangkat telepon sambil berdiri atau berjalan-jalan kecil.
3. Memperbanyak Konsumsi Air Mineral
Sebanyak 70 hingga 80% dari tubuh manusia terdiri atas air. Mengonsumsi air mineral dalam jumlah yang cukup dapat memenuhi asupan air bagi tubuh, meningkatkan sirkulasi, dan juga mengeluarkan racun-racun di dalam tubuh melalui urine dan keringat.
Dengan memperbanyak konsumsi air mineral, sirkulasi darah akan lancar dan dapat terhindar dari penggumpalan darah.
4. Memeriksakan Jantung Secara Rutin
Orang yang mengalami penggumpalan darah biasanya memiliki detak jantung yang tidak normal (cardiac arrhythmia). Maka, sebaiknya melakukan pemeriksaan secara berkala ke dokter spesialis jantung. Pemeriksaan kesehatan jantung secara berkala ini dapat dilakukan dalam waktu minimal satu bulan sekali, bergantung pada kondisi penderita gangguan ini.
5. Menjaga Pola Hidup Sehat
Menjaga pola hidup sehat merupakan hal yang penting dilakukan bagi setiap orang. Selalu mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dengan porsi asupan kalori yang sesuai kebutuhan tubuh.
Sebaiknya hindari makanan yang mengandung zat-zat yang berbahaya, seperti kolesterol. Selain itu, merokok juga harus dihindari. Dengan demikian, tubuh selalu sehat dan terhindar dari gangguan kesehatan.
6. Waspada Obat-Obatan Tertentu
Penggumpalan darah juga sangat rentan terjadi apabila seseorang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Misalnya, pil kontrasepi yang tidak cocok dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan ini.
Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan selalu obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi dengan dokter.
Demikian gangguan kesehatan berupa pembekuan darah pada tubuh seseorang. Gangguan kesehatan ini sangat berbahaya, tidak hanya untuk orang yang berusia lanjut, namun juga untuk anak muda.
Penggumpalan darah ini dapat berakibat fatal, bahkan sampai kematian. Oleh karena itu, diperlukan pencegahan sedini mungkin dengan melakukan beragam tips yang telah dijelaskan.
Semoga beberapa hal untuk mencegah terjadinya pembekuan darah tersebut bermanfaat dan Anda terhindar dari gangguan kesehatan tersebut.