Mengenal Angket Dan Wawancara – Apa hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah penelitian? Ya, data yang valid adalah hal paling penting. Oleh karena itu, mahasiswa tingkat akhir sangat memerlukan informasi mengenai beragam metode pengumpulan data untuk mengerjakan skripsi atau tesis. Namun, mahasiswa perlu berhati-hati dalam meramu data baik berupa hasil kuesioner maupun kajian pustaka dan internet.
Data adalah deskripsi mengenai suatu kejadian yang telah dihadapi. Data juga berarti catatan, merupakan bentuk jamak dari datum. Datum ini berasal dari bahasa Latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Data adalah pernyataan yang apa adanya diterima dan jujur. Pernyataan yang dimaksud adalah hasil pengamatan berupa angka, citra, atau kata-kata. Ada beberapa teknik pengumpulan data. Apa saja?
Angket
Angket biasa disebut kuesioner, yaitu cara pengambilan data yang paling sering dilakukan baik personal maupun kelompok. Angket juga terdiri atas beberapa jenis dan untuk keperluan dan tujuan yang berbeda-beda. Pemakaian angket adalah sesuatu yang paling dianggap pokok dalam pengumpulan data yang bersifat observatif.
Hasil angket ini akan dihitung sehingga membentuk kolom-kolom statistik untuk memperoleh data yang kita inginkan. Tujuan angket adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat dan relevan, untuk mendapatkan informasi yang valid dan reliabel. Lalu, apakah yang haus diperhatikan di dalam membuat angket ini?
- Susunlah pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan tujuan penelitian. Biasanya, terpaku pada definisi operasional makalah penelitian.
- Tiap pertanyaan merupakan bagian pemaparan definisi atau pengertian operasional, agar bisa dianalisis secara tepat untuk menjawab bagian permasalahan penelitian.
- Untuk angket yang ditujukan sebagai kebutuhan perusahaan, untuk mengetahui selera dan latar belakang konsumen, maka perlu kajian khusus dengan mengeluarkan pertanyaan dalam bentuk opsional dan bersifat massal.
- Dalam angket harus ada pengisian biodata singkat seperti pertanyaan umur, pendidikan, status, agama, atau lainnya. Meski demikian, nama bisa disembunyikan oleh responden yang bersangkutan.
- Ada pertanyaan yang bersifat informasi, yakni pertanyaan yang berhubungan dengan apa saja yang mungkin diketahui oleh para responden. Misalnya, sejauh mana responden mengetahui jumlah provinsi, kota di dunia, atau hal mengenai itu. Ada juga pertanyaan mengenai persepsi diri, yaitu responden menilai perilaku diri sendiri dalam berhubungan sosialisasi.
- Kuesioner dibuat dengan halus dan tidak berkecenderungan menjadi seperti soal tes, psikotes pekerjaan, atau hal semacam itu.
- Kuesioner dapat dilakukan ke dalam beberapa metode, yakni melalui wawancara bertatap muka atau empat mata dengan responden. Dalam hal ini, kita bisa lebih interaktif.
- Kuesioner dapat pula dilakukan sendiri oleh pihak responden. Jadi, kita menyerahkan selebaran kepada responden yang bersangkutan.
- Bisa dilakukan via telefon, yakni ketika Anda layaknya telemarketing menelepon para pemilik telefon rumah atau ponsel secara acak.
- Bisa dilakukan via pos. Anda tinggal mengirimkan angket Anda melalui alamat rumah. Hal ini cukup beresiko karena tak semua orang punya waktu luang untuk membalas angket Anda.
- Kita wajib memakai bahasa yang cukup sederhana dan dapat dipahami. Jika kita memberikan kuesioner tatap muka, lihat siapa yang akan kita ajak bicara. Jika dia seorang pedagang kaki lima, maka pakailah bahasa yang merakyat dan keseharian yang nonformal.
- Berikan pertanyaan dalam kalimat yang cukup pendek agar lebih dipahami.
- Jangan menganggap pihak responden memiliki pengetahuan yang cukup atau pengalaman yang mumpuni mengenai masalah penelitian.
- Hargailah responden. Jika Anda ingin dihargai, hargai pula orang-orang yang telah suka rela mengisi kuesioner Anda.
- Jika ingin menanyakan pertanyaan opsional antara tidak menyenangkan dan menyenangkan, pilihlah pertanyaan menyenangkan yang Anda tanyakan lebih dahulu.
- Rumusan dari pertanyaan diusahakan jangan sampai mempermalukan diri dan memalukan responden itu sendiri.
Contoh Angket
Karena tujuan kusioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dan juga valid, maka peneliti bisa menyusun angket sesuai dengan kepraktisan dan pilihan tertentu. Berikut ini beberapa contoh angket.
- Angket terbuka adalah angket ketika responden bisa memberikan jawaban sekehendak hatinya. Misalnya, pertanyaan berisi permintaan untuk menjelaskan. Contohnya memberi pertanyaan, seperti ”Menurut Anda apakah peralatan kosmetik membuat pengubahan signifikan pada diri Anda?” Berikanlah pertanyaan berisi titik-titik. Pertanyaan jenis checklist juga termasuk ke dalam angket terbuka.
- Angket tertutup adalah angket ketika responden bisa memilih satu opsi di antara beberapa opsi yang disediakan. Angket tertutup bisa dinamakan pertanyaan pilihan ganda. Misalnya pertanyaan, ”Apakah Anda sering mengonsumsi telur ayam?” Maka opsinya adalah a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah.
- Angket semi terbuka yaitu sama seperti jenis angket yang telah dijelaskan, bedanya ada pilihan yang berisi titik-titik agar responden bisa menjawab jawaban alternatif yang tak ada di opsi. Misalnya pertanyaan, ”Apakah metode yang Anda gunakan saat mengajar anak-anak sekolah?” Maka pilihannya: a. ceramah, b. tanya jawab, c. ….
Observasi
Selain data yang bisa kita dapatkan melalui kuesioner, kita juga bisa melakukan data observasi atau lapangan. Teknik pengumpulan data yang tak hanya dari responden, tetapi melalui penelitian terhadap fenomena yang terjadi, dalam artian penelitian harus turun ke lapangan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan observasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan observasi yang merupakan bagian dari metode pengumpulan data adalah sebagai berikut.
- Dalam melakukan observasi, peneliti tak hanya sekadar mencatat, tetapi mengadakan pertimbangan penilaian untuk disaring menjadi data-data yang valid.
- Peneliti harus dapat mengamati secara efektif di tempat ia melakukan penelitian. Peneliti butuh sifat peka agar realitas lebih bisa diamati.
- Observasi dapat dilakukan dengan dua cara yang berbeda yakni observasi partisipasi dan observasi nonpartisipan. Observasi partisipasi dilakukan jika peneliti ikut terlibat langsung sehingga menjadi bagian dalam kelompok yang diteliti. Sementara, observasi nonpartisipan adalah menjadi pengamat, atau tidak menjadi bagian dalam kelompok.
- Batasi wilayah observasi karena sebagai manusia kita memiliki keterbatasan. Carilah tempat-tempat dan waktu yang telah terjadwal agar segalanya mudah.
- Tentukan siapa saja yang melakukan observasi. Pilihlah sumber daya manusia yang baik.
Wawancara
Selain angket dan observasi, metode pengumpulan dari data selanjutnya adalah wawancara. Wawancara dilakukan empat mata atau tatap muka dan berisi tanya jawab secara langsung terhadap narasumber. Wawancara biasanya dilakukan sebagai studi awal karena tak mungkin mewawancara langsung ribuan responden. Berikut ini beberapa hal yang patut Anda perhatikan jika hendak wawancara.
- Wawancara terdiri atas wawancara terstruktur yakni ketika peneliti ingin mengetahui dengan jelas apa yang ingin didapatkan dari responden dengan pertanyaan yang runtun dan sistematis, sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas ketika peneliti tidak perlu menerapkan metode wawancara konvensional.
- Wawancara dilakukan dalam semu structured atau mempertanyakan pertanyaan terhadap responden secara terstruktur kemudian improvisasi agar menggali lagi apa yang sebenarnya ingin ia katakan.
Itulah beberapa cara pengumpulan dari data yang telah diutarakan dalam artikel ini. Silakan Anda pilih yang mana? Tentunya sesuai dengan kebutuhan dan nilai kepraktisan penelitian Anda.