Di era global betapa mudahnya mencari nama bayi. Anda bisa mencarinya di buku-buku, internet, bahkan ada situs khusus yang mengomersilkan nama bayi untuk Anda. Anda bisa mencari dari berbagai bahasa yang memberikan Anda referensi tentang nama bayi dan maknanya untuk bayi Anda.
Di Indonesia sendiri kita bisa melihat bagaimana absensi anak-anak Anda, adik, saudara atau siapa pun yang masih bersekolah. Nama mereka unik-unik. Mulai nama yang singkat sampai nama yang sangat panjang. Nama yang mudah diucapkan sampai nama yang sulit untuk dilafalkan oleh orang Indonesia atau suku-suku bangsa tertentu.
Tapi sadarkah Anda bahwa hingga kini masih ada nama-nama tertentu yang masih terus digunakan? Bisa jadi nama-nama ini sudah pernah ada dari ribuan tahun lalu hingga saat ini. Tanpa bosan dan ragu, masih ada saja orangtua yang menamai anaknya dengan nama-nama ini. Tidak peduli dikatakan ikut-ikutan atau bahkan diejek sebagai nama pasaran.
Hal ini tentu bukan tanpa alasan karena pasti ada alasan kuat dari mereka untuk menamai anaknya nama-nama ini. Ada makna yang tersembunyi di balik sebuah nama yang singkat, sederhana, dan mudah dilafalkan.
Kali ini kita akan bahas 7 nama bayi dan maknanya yang paling abadi di tanah Parahyangan.
1. Asep Solihin
Dari nama bayi dan maknanya yang sedehana ini memiliki mana yang cukup dalam. Terdiri dari dua nama yaitu “Asep” dan “Solihin”. Nama Asep adalah sebutan yang biasa di masyarakat Sunda. Sama seperti panggilan “Ucok” di suku Batak atau “Tole” di Jawa.
Asep berasal dari kata “kasep” dalam bahasa Sunda yang artinya laki-laki yang memiliki paras yang rupawan. Sedangkan “Solihin” berasal dari kata soleh. Anak yang taat kepada orang tua dan agama.
Nama tersebut berisi pengharapan dari orang tua agar kelak anaknya menjadi seorang laki-laki yang rupawan dengan tabiat yang taat kepada mereka maupun agama. Doa yang selalu disampaikan hampir semua orang ketika anak mereka lahir.
Begitupun keinginan semua orang tua ketika lahir anggota baru di keluarga mereka. Alasannya tentu karena dalam agama Islam anak yang shaleh adalah salah satu jalan mereka untuk masuk surga. Sebuah kehidupan abadi yang kekal kelak.
2. Ade Supriyatna
Nama “Ade Supriyatna” juga mempunyai makna filosofi yang dalam. “Ade” berasal dari kata sunda “hade” yang artinya bagus, tiada tara, tiada duanya atau tiada bandingannya. Sedangkan nama “Supiyatna” artinya rumput. Sebuah tumbuhan yang bisa hidup di mana saja, bisa tumbuh dalam keadaan apa pun, dan juga berguna untuk makhluk-makluk lain.
Nama ini berisi sebuah pengharapan agar kelak anaknya bisa menjadi rumput yang berkualitas baik. Ia bisa bertahan menghadapi segala macam cobaan yang menimpanya. Susah, senang, dan segala kondisi hidup yang kelak akan ia alami. Ia juga bisa beradaptasi di mana pun ia tinggal sehingga selalu berguna untuk orang lain dan lingkungan sekitarnya.
3. Maman Abdurrahman
Dalam nama Maman Abdurrahman, nama “Maman” sendiri hanya sebagai bentuk kebiasaan orang Sunda. Memasukan nama panggilan sebagai nama depan. Seperti nama “Titi Supriyatin”, “Didi Sutardi”, dan lain sebagainya. Oleh karena itu pokok makna yang diambil adalah dari nama belakangnya yaitu “Abdurrahman”. Nama yang sangat banyak digunakan hingga saat ini di kalangan muslim.
Salah satu alasannya tentu karena terdapat sebuah Hadist Riwayat Bukhori Muslim yang menerangkan bahwa nama “Abdurrahman” adalah salah satu nama yang dicintai Allah. Arti dari “Abdurrahman” yaitu hamba Allah yang penyayang.
Pemberian nama tersebut bisa jadi sebagai bentuk ketaatan seorang muslim kepada Allah dengan memberikan nama yang dicintai Allah. Tentunya dengan harapan anaknya kelak bisa menjadi hamba Allah yang penyayang. Menyayangi semua mahluk ciptaan Allah.
4. Mulyana
Nama bayi ini juga termasuk salah satu nama yang abadi di Indonesia. Khususnya di tataran Sunda. Arti dari nama “Mulyana” ini adalah pelindung. Biasanya diberikan kepada anak laki-laki. Untuk nama perempuannya adalah “Mulyani”.
Pemberian nama ini tentunya dengan sebuah pengharapan agar anaknya kelak bisa menjadi seorang pelindung. Melindungi keluarga dan nama baik keluarga. Mampu melindungi orang yang lemah dan menjadi pengayom orang-orang yang berada di sekitarnya. Nama ini ada yang berdiri sendiri hanya dengan satu nama ada pula yang menjadi nama belakang seseorang. Misalnya dalam nama “Dedy Mulyana”.
5. Neneng
Nama ini juga termasuk nama Sunda yang abadi. Biasanya menjadi nama depan karena terlalu banyaknya yang menggunakan nama ini. Nama belakangnya bisa bermacam-macam tergantung dari keinginan orangtua mereka atau orang yang melakukan pemberian nama pada bayi ini. Walau bagaimanpun nama bayi dan maknanya adalah doa dan menjadi identitas yang akan dikenal dari masing-masing orang hingga ia dewasa.
Nama Neneng sendiri biasa disingkat dengan sebutan “Neng”. Makna dari nama yang sederhana ini adalah perempuan. Nama ini memang nama khusus perempuan yang tidak mungkin dan tidak pernah dipergunakan untuk nama laki-laki. Perempuan yang setia dan feminin. Dengan pembawaannya yang anggun, lemah lembut, dan diharapkan bisa mengerjakan semua pekerjaan perempuan dengan baik.
6. Tati
Nama ini juga menjadi salah satu nama perempuan Sunda yang masih saja digunaan hingga kini. Banyak orangtua yang menamai anak-anak perempuan mereka dengan nama “Tati”.
Makna dari nama ini adalah tenang, ramah, setia. Sifat-sifat yang lazim dimiliki para perempuan ketika ia tumbuh dewasa. Setidaknya itulah harapan dari para orang tua dengan menamai anak mereka dengan nama “Tati” ini.
Nama ini dipercaya sudah ada dari zaman dahulu. Bahkan sebelum orangtua kita lahir dan hingga kini masih tetap ada. Biasanya dibubuhi nama panjang bermacam-macam untuk membedakan “Tati” yang satu dengan “Tati” yang lainnya.
Tentunya karena begitu banyaknya nama ini sehingga membutuhkan identitas tambahan di belakang namanya untuk menjadi berbeda dan unik. Walaupun teradang ada juga kesamaan dengan nama panjangnya hingga bisa jadi terdapat dua orang atau lebih dengan nama yang sama persis.
7. Yaya Sutarya
Tak jauh berbeda dengan nama “Maman Abdurrahman nama”, “Yaya Sutarya” juga hanya nama panggilan yang dimasukan ke dalam kesatuan nama. Jadi nama bayi dan maknanya diambil dari nama “Sutarya” saja.
Nama ini berarti matahari senja. Maknanya yaitu lebih pada matahari di kala senja yang sangat indah. Karena keindahannya itu ia dikagumi banyak orang dan selalu dinanti-nantikan.
Nama ini digunakan oleh para orangtua dengan harapan agar anaknya kelak bisa seperti matahari di kala senja. Kehadirannya selalu dinantikan baya orang. Sosoknya dikagumi banyak orang karena keindahan rupa dan juga tabiatnya. Memiliki warna-warni hidup yang pada akhirnya menjadi sebuah kombinasi yang disukai banyak orang.
Ini hanyalah sebuah catatan untuk membuat kita sedikit berpikir bahwa masih ada nama-nama sunda yang masih sering dipergunakan hingga kini. Alasannya bisa karena makna dari nama-nama tersebut yang memang paling baik untuk mereka atau hanya sekadar untuk melestarikan budaya Sunda.
Apa pun alasannya nama-nama tersebut tetap hanyalah menjadi sebuah pengharapan karena kitalah masing-masing yang nantinya akan menjadikan nama kita bagaimana. Terkenal karena kebaikannya atau karena keburukan yang kita lakukan. Tergantung bagaimana kita menyiasatinya.