- Memahami Jangka Sorong
- Pembagian MECE dalam Cara Menghitung dengan Jangka Sorong
- Jenis Jangka Sorong
- Kesimpulan
- FAQs
- Apakah jangka sorong hanya bisa digunakan untuk mengukur dimensi dalam, luar, dan kedalaman saja?
- Apa yang harus dilakukan jika jangka sorong mengalami kerusakan atau tidak akurat dalam pengukuran?
- Apakah jangka sorong sama dengan mikrometer?
- Bagaimana cara membersihkan jangka sorong?
- Berapa akurasi pengukuran jangka sorong?
Panduan Lengkap Cara Menghitung Jangka Sorong – Caliper adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dimensi objek yang sangat presisi dan akurat. Caliper umumnya terdiri dari dua rahang (juga disebut jaws) yang dapat digerakkan untuk mengukur suatu objek. Caliper biasanya digunakan di bidang mekanik, teknik sipil, dan industri manufaktur.
Ada beberapa jenis caliper yang berbeda, termasuk vernier caliper, dial caliper, dan digital caliper. Setiap jenis caliper memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada kebutuhan pengguna.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang salah satu jenis caliper yang paling umum digunakan, yaitu jangka sorong. Jangka sorong adalah alat ukur yang sangat presisi dan akurat yang digunakan untuk mengukur dimensi objek dalam, luar, dan kedalaman.
Penting untuk menggunakan jangka sorong dengan benar untuk memastikan hasil pengukuran yang akurat dan presisi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendetail cara menghitung jangka sorong dan bagaimana menggunakan alat ini dengan benar.
Memahami Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang sangat akurat dan presisi untuk mengukur dimensi objek dalam, luar, dan kedalaman. Dalam penggunaannya, jangka sorong dilengkapi dengan skala pengukuran yang sangat halus, sehingga hasil pengukuran yang diberikan sangat akurat.
Bagian-bagian dari jangka sorong meliputi rahang atas, rahang bawah, skala pengukuran, nonius, dan tata letak. Rahang atas dan rahang bawah merupakan dua bagian yang dapat dibuka dan ditutup untuk menempatkan objek yang akan diukur. Skala pengukuran pada jangka sorong biasanya terdiri dari dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama mengukur jarak antara dua rahang ketika dalam posisi tertutup, sedangkan skala nonius mengukur jarak antara dua rahang ketika dalam posisi terbuka.
Untuk membaca hasil pengukuran dengan jangka sorong, perlu memahami cara membaca skala pengukuran. Cara menghitung jangka sorong terdiri dari dua langkah. Langkah pertama adalah membaca skala utama. Skala utama pada jangka sorong terbagi menjadi beberapa bagian, dan setiap bagian memiliki nilai 1 mm. Langkah kedua adalah membaca skala nonius. Skala nonius pada jangka sorong terdiri dari beberapa bagian kecil, yang disebut skala minor, dan satu bagian yang lebih besar, yang disebut skala mayor. Skala mayor pada jangka sorong umumnya terdiri dari sepuluh bagian, yang mewakili nilai 0,1 mm. Skala minor pada jangka sorong terdiri dari dua belas bagian, yang mewakili nilai 0,025 mm.
Dalam menghitung jangka sorong, perhatikan posisi skala minor pada skala utama. Titik yang bertepatan dengan garis skala minor pada skala utama menunjukkan nilai pengukuran pada skala minor. Titik yang bertepatan dengan garis skala minor pada skala nonius menunjukkan jumlah 0,01 mm yang harus ditambahkan ke nilai pengukuran pada skala utama. Setelah membaca kedua skala, hasil pengukuran dapat dihitung dengan menjumlahkan nilai pada skala utama dan skala nonius.
Pembagian MECE dalam Cara Menghitung dengan Jangka Sorong
Dalam penggunaan jangka sorong, terdapat tiga jenis pengukuran yang umum dilakukan, yaitu pengukuran dimensi dalam, dimensi luar, dan kedalaman. Untuk mempermudah pemahaman, ketiga jenis pengukuran tersebut akan dijelaskan secara terpisah pada bagian-bagian yang berbeda.
Bagian 1: Pengukuran Bagian Dalam
Pengukuran dimensi dalam suatu objek dengan jangka sorong memerlukan langkah-langkah yang harus diikuti dengan teliti. Langkah-langkah tersebut meliputi mempersiapkan jangka sorong, memperhatikan teknik pengukuran, dan membaca hasil pengukuran. Dalam pengukuran ini, perlu dihindari beberapa kesalahan umum seperti menekan rahang terlalu kuat atau tidak rata. Artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah secara rinci beserta contoh pengukuran pada objek yang berbeda.
Bagian 2: Pengukuran Bagian Luar
Pengukuran dimensi luar suatu objek dengan jangka sorong juga memerlukan teknik pengukuran yang benar dan teliti. Langkah-langkahnya mirip dengan pengukuran dimensi dalam, yaitu mempersiapkan jangka sorong, memperhatikan teknik pengukuran, dan membaca hasil pengukuran. Namun, ada beberapa perbedaan dalam pengukuran dimensi luar seperti teknik menjepit objek yang berbeda. Dalam bagian ini, artikel akan menjelaskan langkah-langkah pengukuran secara rinci beserta contoh pengukuran pada objek yang berbeda.
Bagian 3: Pengukuran Kedalaman
Pengukuran kedalaman suatu objek dengan jangka sorong memerlukan teknik pengukuran yang sedikit berbeda. Untuk mengukur kedalaman, perlu menggunakan skala kedalaman pada jangka sorong. Artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah pengukuran kedalaman secara rinci, termasuk teknik membaca skala kedalaman dan cara menghindari kesalahan umum.
Dalam setiap bagian, artikel akan memberikan contoh kasus dan gambar yang membantu pembaca memahami cara menghitung jangka sorong dengan lebih baik. Setiap bagian akan memiliki kata-kata yang berbeda dan tidak tumpang tindih antara satu bagian dengan bagian lainnya.
Jenis Jangka Sorong
Ukuran Jangka Sorong | |
---|---|
Jenis Jangka Sorong | Ukuran |
Jangka Sorong Biasa | 0-150 mm |
Jangka Sorong Digital | 0-150 mm, 0-200 mm, 0-300 mm |
Jangka Sorong Paralel | 0-150 mm, 0-300 mm, 0-600 mm |
Tabel di atas menunjukkan tiga jenis jangka sorong yang umum digunakan dan ukuran yang tersedia untuk masing-masing jenis. Jangka sorong biasa memiliki rentang ukuran hingga 150 mm, sedangkan jangka sorong digital tersedia dalam beberapa ukuran mulai dari 150 mm hingga 300 mm. Sementara itu, jangka sorong paralel memiliki rentang ukuran yang lebih besar, mulai dari 150 mm hingga 600 mm.
Kesimpulan
Jangka sorong adalah alat yang sangat berguna dalam pengukuran dimensi dalam, luar, dan kedalaman suatu objek. Dalam penggunaannya, dibutuhkan teknik dan ketelitian yang baik untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Dengan memahami cara menggunakan jangka sorong dan menghindari kesalahan umum, pengukuran dengan alat ini akan menjadi lebih mudah dan akurat.
FAQs
Apakah jangka sorong hanya bisa digunakan untuk mengukur dimensi dalam, luar, dan kedalaman saja?
Tidak. Meskipun pengukuran dimensi dalam, luar, dan kedalaman merupakan jenis pengukuran yang umum dilakukan dengan jangka sorong, alat ini juga dapat digunakan untuk pengukuran lain seperti sudut dan ketebalan.
Apa yang harus dilakukan jika jangka sorong mengalami kerusakan atau tidak akurat dalam pengukuran?
Jika jangka sorong mengalami kerusakan atau tidak akurat dalam pengukuran, sebaiknya segera memperbaikinya atau membeli jangka sorong yang baru. Jangan memaksakan penggunaan jangka sorong yang rusak karena hal tersebut akan memengaruhi akurasi pengukuran.
Apakah jangka sorong sama dengan mikrometer?
Tidak. Meskipun keduanya digunakan untuk mengukur dimensi dalam, luar, dan kedalaman, jangka sorong dan mikrometer adalah alat ukur yang berbeda. Jangka sorong lebih umum digunakan untuk pengukuran yang lebih kasar dan lebih mudah dioperasikan, sementara mikrometer digunakan untuk pengukuran yang lebih akurat.
Bagaimana cara membersihkan jangka sorong?
Untuk membersihkan jangka sorong, sebaiknya menggunakan kain yang lembut dan bersih. Jangan menggunakan bahan pembersih yang keras karena dapat merusak permukaan jangka sorong. Setelah selesai digunakan, sebaiknya jangka sorong disimpan di tempat yang kering dan terlindung dari debu dan kotoran.
Berapa akurasi pengukuran jangka sorong?
Akurasi pengukuran jangka sorong bervariasi tergantung pada jenis jangka sorong yang digunakan. Jangka sorong dengan skala utama 0-150 mm umumnya memiliki akurasi 0,02 mm. Namun, terdapat juga jangka sorong dengan akurasi yang lebih tinggi seperti 0,01 mm atau 0,001 mm.