Pencangkokan tanaman adalah metode atau cara dalam memperbanyak suatu tanaman. Pencangkokan ini umum terjadi pada tanaman, terutama tanaman yang banyak ditanam di daerah perkebunan. Karena sering digunakan pada tanaman perkebunan, tidak sedikit para petani menguasai teknik pencangkokan tanaman ini. Bagaimana sebenarnya pencangkokan ini? Untuk mengetahuinya, simak pembahasan cangkok berikut ini.
Tentang Pencangkokan Tanaman
Pencangkokan tanaman adalah salah satu cara atau teknik perbanyakan vegetatif. Apa itu perbanyakan vegetatif? Perbanyakan vegetatif adalah proses memperbanyak tanaman dengan cara memanfaatkan organ dalam tanaman. Proses ini berbeda dengan proses perbanyakan tanaman yang menggunakan sistem kawin silang. Dalam perbanyakan vegetatif, cara memperbanyaknya bisa dikatakan merupakan sebuah regenerasi jaringan bagian pada jaringan bagian tanaman.
Artinya proses perbanyakan vegetatif ini adalah proses memperbanyak tanaman melalui jaringan baik cabang tanaman, bagian rantingnya, akarnya, ataupun anak tanamannya. Proses perbanyakan vegetatif ini memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan tersebut di antaranya adalah pelestarian tanaman dan juga pertumbuhan tanaman yang tergolong cepat dan tidak sulit. Selain itu, keuntungan proses ini adalah mampu memperbanyak tanaman yang takmemiliki biji.
Dalam perbanyakan vegetatif, dikenal dua istilah grafting dan cangkok. Grafting adalah cara menempelkan tanaman untuk melakukan generasi. Grafting tidak akan menjadi pokok pembahasan pada artikel ini. Karena yang menjadi fokus pembicaraan saat ini adalah cangkok.
Dari uraian tentang perbanyakan vegetatif, dapat disimpulkan bahwa mencangkok tanaman merupakan suatu teknik regenarasi sebuah tanaman. Teknik pencangkokan ini biasanya dilakukan dengan cara mengerat cabang pohon induk. Setelah dierat atau dikelupas, bagian cabang tersebut dibungkus dengan media tanam. Gunanya tentu sebagai sebuah rangsangan supaya akar bisa tumbuh dalam bungkus tersebut.
Ketika sudah terbungkus, cangkokan ini menghasilkan istilah yang disebut dengan batang bawah dan batang atas. Batang bawah atau bisa disebut juga rootstock merupakan bagian member akar sedangkan batang atas adalah bagian batang yang disebut juga sebagai scion atau entries.
Proses cangkok tanaman ini merupakan teknik yang banyak dikuasai para petani. Dengan proses mencangkok, para petani merasa puas karena hasil yang didapatkan bisa menjadi lebih. Apalagi teknik cangkok tanaman ini dikenal sebagai proses perbanyakan tanaman yang memiliki peluang keberhasilan yang tinggi. Tingkat keberhasilan ini biasanya disebabkan oleh akar yang tumbuh ketika berada di pohon induk.
Apa sebenarnya yang digunakan dalam proses mencangkok sehingga memiliki tingkat keberhasilan yang cukup baik? Proses mencangkok ini ternyata menggunakan bahan-bahan atau media yang tergolong mudah didapatkan. Bahan-bahan tersebut terdiri atas serbuk gergaji, sabut kelapa, kompos kulit kopi, lumut, sabut kelapa yang tercacah, serta pupuk kandang. Tidak ketinggalan pula tanah dengan tekstur yang tidak begitu berat.
Langkah Pencangkokan Tanaman
Jika ingin melakukan pencangkokan tanaman, yang perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut.
- Langkah pertama adalah memilih cabang. Perlu dipilih cabang yang sehat dan kokoh. Diusahakan untuk memilih cabang yang diameternya kurang lebih seperti diameter sebuah pensil. Pilih lah juga batang yang masih terlihat muda. Untuk mengidentifikasinya, pilih lah batang yang bukan berwarna abu-abu Warna abu-abu menunjukan sebuah batang telah berusia tua.
- Cabang tadi kemudian disayat menggunakan pisau. Cara menyayatnya sebaiknya dengan cara melingkar sampai memanjang ke bawah.
- Setelah itu, langkah selanjutnya adalah dengan mengelupas kulit batang. Pengelupasan ini akan membuat kambiun terlihat. Bagian kambium ini adalah bagian yang terlihat seperti seperti lendir. Buang lah bagian ini dengan cara mengeroknya. Cara pembuangan bisa dilakukan menggunakan pisau.
- Oleskanlah Rootone-F pada tepat pada bagian keratan. Rootone-F ini merupakan sebuah zat pengatur tumbuh yang bentuknya mirip dengan pasta.
- Langkah selanjutnya adalah menyiapkan plastik yang sudah dibelah. Ingat, di dalam plastik ini sudah terkandung campuran bahan-bahan yang pada paragraf sebelumnya sudah disebutkan. Ikat lah plastik ini. Ikatan bisa menggunkan tali berjenis rafia maupun tali berjenis plastik.
- Hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah menempatkan media cangkok dengan rata untuk menutupi bekas sayatan atau luka karatan.
- Setelah proses cangkokan selesai, selanjutnya adalah merawat cangkokan. Cara perawatan cangkokan ini tergolong mudah. Cukup menyiram cangkokan ini 7 kali seminggu atau tiap hari.
- Setelah empat bulan beralalu dan cangkokan mulai memperlihatkan akarnya, maka langkah terakhir adalah mengambil hasil cangkokan. Hasil cangkokan tersebut kemudian ditanam kembali atau dirawat.
Itulah langkah proses melakukan pencangkokan. Langkah tersebut perlu diperhatikan dengan baik agar hasil yang didapatkan bisa memuaskan. Namun jika ternyata hasil yang didapatkan tidak maksimal, mungkin ada yang salah dari proses pencangkokan ini.
Kesalahan bisa berupa jenis batang yang tidak cocok, media cangkok yang kurang lengkap, ataupun bisa juga disebabkan oleh waktu pelaksaan pencangkokan yang tidak tepat.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mencangkok Tanaman
Lalu apa yang harus dilakukan agar proses pecangkokan tanaman dapat memuaskan. Atau paling tidak usaha mencangkok dapat berhasil. Untuk memperlancar proses pencangkokan, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini.
1. Waktu Yang Tepat
Mencangkok tanaman merupakan proses pencangkokan yang menarik karena tergolong menguntungkan. Terutama untuk para petani. Namun perlu diperhatikan bahwa mencangkok tanaman tidak bisa dilakukan sembarang waktu. Sebaiknya lakukan lah proses pencangkokan saat musim hujan mulai tiba. Hal ini bertujuan agar cangkokan tidak mengalami kekeringan. Awal musim hujan tiba menjadi saat yang tepat karena selain agar cangkokan tetap basah, musim hujan merupakan saat tepat menanam hasil cangkokan. Kondisi dan situasinya adanya waktu dalam proses penanaman saat musim hujan inilah yang menjadi penyebabnya.
2. Umur Batang
Seperti yang sudah disebutkan pada subbab langkah pencangkokan, hal yang perlu diperhatikan demi kelancaran pecangkokan adalah umur dari sebuah barang. Jika sebuah batang berwarna abu, jangan pilih batang tersebut. Pemilihan batang coklat untuk proses pencangkokan, akan memiliki risiko kegagalan yang tinggi karena batang ini sulit membentuk akar. Pilihlah batang berwarna coklat. Paling bagus adalah batang berwarna coklat muda yang terlihat belia.
3. Ukuran Batang
Untuk urusan batang, sebaiknya pilihlah batang yang memiliki diameter yang lebih luas. Diameter yang luas ini akan membuat akar dengan mudah bertambah lebih banyak. Tentu hal ini berarti bahwa diameter batang yang kecil justru mempersulit proses keberhasilan pencangkokan.
4. Media Batang
Jika media batang tidak dicampur dengan bahan-bahan tertentu seperti yang sudah disebutkan, proses pencangkokan menjadi sangat lambat. Media cangkok ini ternyata memiliki khasiat dalam menumbuhkan akar cangkokan. Apalagi jika cangkokannya memiliki aerasi yang baik, proses penumbuhan akar cangkok akan lebh baik. Karena aerasi ternyata dapat membuat tanaman menjadi lebih baik.
5. Kendalikan Suhu Agar Tetap Normal
Dalam tanaman yang sudah dicangkok, sebaiknya mulai mempehatikan suhu dalam media. Usahakan suhu media tetap normal dan tidak terlalu tinggi. Untuk antisipasinya bisa menambahkan organik untuk meningkatkan cangkokan. Penambahan organik ini pun bisa membuat akar terbentuk dalam jumlah yang banyak.
Demikianlah penjelasan tentang pencangkokan tanaman dan hal-hal lain yang melingkupinya. Semoga informasi ini cukup membantu dalam memahami salah satu teknik perbanyakan vegetatif tanaman.