Don't Show Again Yes, I would!

Penyebab Keluarnya Kotoran Telinga Dan Seluk Beluk Serumen

Penyebab Keluarnya Kotoran Telinga Dan Seluk Beluk Serumen

Penyebab keluarnya kotoran telinga adalah akibat dari proses metabolisme tubuh. Jangan salah sangka, kotoran yang menempel tersebut tenyata sangat berguna dalam pembersihan telinga? Mengapa bisa demikian? Karena kotoran tersebut ternyata adalah pelindung telinga dari bakteri dan bahkan berfungsi sebagai antibakteri.

Kotoran dalam telinga ini biasa disebut sebagai serumen. Kotoran ini berbau tidak sedap. Namun seperti yang sudah diungkap, kotoran ini bisa melindungi telinga dari berbagai gangguan. Artinya kotoran yang keluar dari telinga ini pada dasarnya bukan lah suatu kotoran yang mesti ditakuti meskipun memang menjijikan. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa tubuh pada dasarnya memiliki sistem dengan cara yang unik dan terkadang sulit dimengerti, termasuk organ telinga.

Setelah mengetahui penyebab keluarnya kotoran telinga, mari bahas hal-hal yang berhubungan dengan kotoran bernama serumen. Hal ini tentu ada hubungannya dengan kotoran. Mari simak tentang segala hal dan seluk beluk kotoran telinga.

Penyebab Keluarnya Kotoran Telinga Dan Seluk Beluk Serumen -3

Pada organ telinga, terdapat serumen yang dihasilkan oleh folikel rambut dan kelenjar. Kedua penghasil serumen ini adalah lapisan pelindung utama agar telinga tidak dimasuki oleh kotoran dari butiran debu yang bisa membahayakan telinga. Tentu hal ini juga demi menjaga agar sistem pendengaran tidak terganggu. Jika kedua pelindung tersebut memiliki masalah, bukan tidak mungkin pendengaran akan terganggu karena tidak ada penghalang sehingga banyak kotoran yang masuk.

Kedua penghalang atua pelindung telinga itu pada dasarnya merupakan “pelaku” dari adanya serumen di telinga. Kotoran itu sebenarnya akan hilang dengan sendirinya. Namun tentu akan muncul kembali karena manusia terus bergerak dan memasuki berbagai lingkungan. Boleh dikatakan kedua pelindung itu melakukan siklus berulang-ulang. Penahan kotoran, penimbun kotoran, dan pembuang kotoran telinga dengan sendirinya.

Namun bukan berarti kotoran ini hilang begitu saja. Kotoran ini secara pelan-pelan terbuang dan manusia bisa membantu kedua pelindung ini dengan pembersih telinga agar kotoran tidak menumpuk, mengingat kotoran yang menumpuk belum tentu terbuang begitu saja. Pada beberapa kasus, kotoran ini bisa menumpuk dan menyumbat alat pendengaran. Karena hal inilah kemudian pendengaran menjadi berkurang. Terkadang pula Anda akan merasakan telinga seperti mendengar suara berdenging yang tidak jelas. Ini adalah gangguan yang mesti dikonsultasikan ke dokter dengan segera.

Detail Penyebab Adanya Serumen Yang Menumpuk

Penyebab Keluarnya Kotoran Telinga Dan Seluk Beluk Serumen -4

Untuk melengkapi pembahasan penyebab keluarnya kotoran telinga, akan dibahas tentang mengapa serumen bisa menjadi bagian dari organ pendengaran. Pembahsan ini akan dijelaskan secara detail dan tidak hanya permukaan seperti yang diungkapkan di awal. Bagaiamana pembahasannya? Berikut penjelasannnya.

Serumen akan terkumpul dalam telinga dengan takaran sepertiga dari ruang liang telinga.  Takaran tersebut adalah takaran serumen pada keadaan normal. Pada mereka yang mengalami gangguan, tentu jumlahnya akan berbeda.  Dan hal tersebut sangatlah kurang bagus dalam perkembangan metabolisme telinga. Bisa jadi kotoran tersebut terkumpul dan tidak terbuang. Biasanya serumen in akan menjadi keras.

Apa sebenarnya yang menyebabkan serumen terkumpul dan mengeras? Ternyata ada beberapa faktor lain yang memengaruhi terkumpulnya serimen ini hingga mengeras. Terlepas kedua pelindung sebagai penghasil serumen berfungsi dengan baik, ada beberapa hal yang membuat serumen yang dikeluarkan tidak terbuang sehingga menumpuk dan menjadi keras. Berikut beberapa faktor yang serumen yang mengeras dan menjadi penyumbat di lubang telinga.

  • Faktor pertama adalah karena di dalam telinga terjadi dermatitis kronik.
  • Faktor kedua adalah karena lubang telinga yang terasa sempit.
  • Faktor ketiga adalah serumen yang terus keluar dan mengental. Prosesnya pun berulang-ulang.
  • Faktor kelima adalah akibat dorongan oleh tangan ketika memakai handuk sehabis mandi.
  • Faktor selanjutnya adalah terlalu sering dan menjadi kebiasaan untuk mengorek telinga.

Itu lah beberapa faktor yang menyebabkan serumen menjadi penghambat telinga. Perlu diketahui, akibat hal ini, pendengaran telinga biasanya menjadi berkurang karena dinding liang telinga tertekan oleh serumen yang menumpuk. Selain gangguan telinga, akibat menumpuknya serumen yang mengeras ini, bisa menyebabkan pusing bahkan memunculkan gejala batuk.

Pembersihan Serumen

Penyebab Keluarnya Kotoran Telinga Dan Seluk Beluk Serumen -2

Lalu bagaimana cara mengeluarkan serumen agar tidak menjadi masalah suatu hari nanti? Tentunya adalah dengan cara membersihkan serumen ini. Pembersihan ini dilakukan agar serumen tidak menumpuk. Apalagi seprerti diketahui, penyebab keluarnya kotoran telinga sebagai pelindung merupakan bagian dari metabolisme. Bila tidak dibantu dibersihkan tentu akan sedikit menghambat metabolisme pada organ pendengaran tersebut.

Lantas bagaimana cara pembersihan telinga yang baik? Ternyata ada caranya. Cara ini cukup mudah dan musti diperhatikan dengan baik. Apa saja cara tersebut? Berikut beberapa cara untuk membersihkan telinga.

  • Bersihkan kotoran telinga dengan cotton bud. Alat ini sebenarnya hanya membersihkan telinga bagian luar. Maka dari itu,  hati-hati dalam pemakaian alat ini.
  • Perlu diingat, dalam membersihkan kotoran telinga ini harus hati-hati. Jangan sampai alat pembersih menekan serumen. Tentu jika ini terjadi akibatnya adalah gangguan pendengaran seperti yang sudah dijelaskan di awal.
  • Bila mempunyai dana lebih usahkan sebaiknya membeli obat yang bisa membersihkan serumen. Obat ini cukup ampuh dalam proses mengeluarkan kotorannya.
  • Untuk serumen yang mengeras bisa juga memakai alat bantu semacam karbol gliserin 10%. Pakai lah ini sehari  tiga kali sebanyak tiga tetes. Lakukan hal ini paling lama 5 hari agar serumen mudah diangkat atau dikeluarkan.
  • Pembersihan telinga pun sebenarnya bisa dilakukan dengan hanya memakai baby oil dan minyak sayur. Carnya adalah dengan meneteskan kedua minyak tersebut ke dalam telinga dengan periode dua kali sehari. Cara ini akan membuat serumen yang menumpuk dan mengeras menjadi lunak dan mencair.
  • Catatan, apabila tidak ada penumpukan serumen, sebaiknya tidak perlu memakai alat bantu. Biarkan kotoran tersebut hilang dengan sendirinya.

Jika langkah-langkah pembersihan di atas tidak berhasil atau tidak mau dilakukan karena takut, sebaiknya periksa ke dokter. Di dokter THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) biasanya terdapat alat khusus yang bertugas mengeluarkan serumen. Bila hal ini cukup menarik, langkah ini bisa dilakukan. Namun pergi ke dokter juga bisa dilakukan apabila langkah pembersihan serumen tersebut kurang berhasil. Cobalah periksa ke dokter dengan catatan apabila merasakan hal-hal berikut ini.

  • Merasa nyeri pada bagian telinga akibat seruman yang terasa penuh.
  • Merasa pendengaran semakin tidak tajam bahkan kemampuan pendengaran menjadi berkurang.
  • Dengungan yang terus terdengar dalam jangka waktu yang lama.
  • Merasa gatal pada bagian telinga.
  • Merasa telinga teasa bau yang sangat tidak biasa dan baunya cenderung menyengat,

Bila hal-hal itu terjadi maka sebaiknya segera hubungi dokter. Lebih cepat tentunya lebih baik. Apabila tidak melakukan langkah ini tentu indera pendengaran akan lebih buruk. Jadi jangan sepelekan hal ini karena telinga merupakan organ penting. Organ yang menjadi satu dari lima bagian indera yang memiliki peranan besar dalam kehidupan manusia.

Demikianlah penjelasan tentang penyebab keluarnya kotoran telinga dan serba-serbi tentang serumen. Semoga informasi ini cukup membantu.

Share:

Mangaip

Halo perkenalkan nama saya Mangaip. Saya merupakan konten kreator, influencer, dan penulis di blog ini. Jangan lupa ikuti kami di Google News. Gabung juga ke channel Telegram untuk mendapatkan terbaru Gabung Telegram ya Bestie!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *