Siapakah orang pertama membuat jam? Era modern seperti sekarang ini, menentukan waktu bukan lagi hal yang sulit, kita dapat dengan mudahnya melihat jam yang ada di pergelangan tangan, bahkan jam pun menjadi bagian dari ponsel Anda. lalu pernahkah terbayang siapa orang pertama membuat jam? Dan bagaimana sejarah waktu di dunia? Berikut penjelasannya!
Jam merupakan alat penunjuk waktu yang sangat akurat, berbagai hal/kegiatan di dunia ini diatur berdasarkan waktu. Misalnya jadwal kuliah, jadwal kerja, jadwal rental mobil, dan lain sebagainya. Bahkan lama waktu pun menjadi perhitungan penting dalam dunia olahraga, misalnya lama waktu pelari dari start hingga finish.
Waktu sangat berarti bagi kehidupan manusia dan bisa menjadi penentu berbagai hal, maka dari itu manusia menciptakan sebuah alat yang bisa memperhitungkan waktu secara akurat. Alat tersebut diberi nama jam. Jam modern terdiri atas angka 1 sampai 12 dengan jarum panjang yang menunjukan menit, jarum pendek yang menunjukan jam, serta jarum pipih yang terus berdetak yang menunjukan detik.
Selain jam dengan bentuk konvensional, ada pula jam yang berbentuk analog (hanya menunjukan angka dengan tanda penghubung (:)di tengahnya) jam jenis ini akan memudahkan anak-anak dalam menentukan waktu, karena mereka cukup melihat angka yang tertera pada jam analog.
Jam pada zaman modern merupakan jam yang akurat dan dipergunakan oleh setiap orang sebagai panduan waktu, namun jam pada zaman dahulu ternyata tidaklah secanggih sekarang. Banyak orang yang masih kesulitan menentukan waktu karena alat yang mereka gunakan kurang akurat.
Keterbatasan inilah yang membuat orang-orang terdahulu berupaya untuk menciptakan sebuah alat pengukur waktu, yang kemudian dikenal belakangan sebagai jam. Alat pengukur waktu ini membawa perubahan besar bagi kehidupan manusia. Kehidupan yang semula hanya mengandalkan tanda-tanda dari alam, berubah memiliki alat pengukur yang pasti.
Model-model Jam pada Berbagai Masa – Orang Pertama Membuat Jam
Jam mengalami perkembangan dari masa ke masa. Seperti apa dan apa saja perubahannya?
1. Jam Matahari
Zaman dahulu waktu ditentukan oleh sebuah alat sederhana bernama jam matahari. Jam ini berukuran sangat besar dan diletakan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung. Cara membuatnya pun sangat mudah, Anda cukup membuat sebuah alat menyerupai tiang yang akan memantulkan bayangan, bayangan tersebut yang digunakan sebagai dasar acuan waktu.
Kelemahan jam jenis ini adalah bentuknya yang sangat besar sehingga tidak praktis untuk dibawa kemana saja, selain itu faktor cuaca sangat memengaruhi. Jika cuaca mendung atau hujan, Anda tidak akan dapat melihat prediksi waktu. Selain itu jam matahari tentu saja tidak dapat digunakan ketika malam tiba, padahal waktu siang maupun malam sama pentingnya.
2. Jam Pasir
Jam pasir merupakan salah satu bentuk unik dari jam pada masa lalu. Jam ini menggunakan pasir sebagai penentu waktu. Pasir dalam jumlah tertentu disimpan dalam sebuah wadah berbentuk unik yang terbuat dari kaca. Wadah tersebut akan mengalirkan pasir dari atas ke bawah secara perlahan, jika pasir telah turun seluruhnya, Anda cukup membalikkannya ke atas, sehingga jam pasir dapat beroperasi kembali.
Kelemahan dari jam pasir adalah segi keakuratan waktu. Waktu tidak dapat ditentukan dengan sempurna. Selain itu jam pasir tidak dapat menghitung waktu selama 24 jam, namun hanya menghitung waktu selama periode tertentu, misalnya 1-2 jam.
3. Jam Air
Selain jam pasir, ternyata Mesir pun mengenal air sebagai media untuk menentukan waktu. Jam air memiliki bentuk seperi corong yang makin mengerucut di bagian bawahnya, fungsinya adalah untuk meneteskan air yang digunakan sebagai perhitungan waktu. Jam jenis ini terbuat dari bejana yang berukuran kecil hingga besar. Seperti layaknya jam pasir, jam air pun tidak memiliki tingkat akurasi yang baik, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat ukur waktu yang pasti.
4. Jam Berpendulum
Konsep jam modern namun masih menggunakan pemberat berupa pendulum pertama kali digagas oleh seorang ilmuan asal Belanda bernama Chirtian Hyugens. Hyugens berhasil menjadi orang pertama membuat jam dengan konsep baru yang lebih modern. Jam tersebut terinspirasi dari pompa hampa udara karya Boyle, pada saat itu ia pun memiliki gagasan untuk membuat alat penunjuk waktu berupa jam tangan berpendulum.
5. Jam Weker
Jam weker atau jam beker ini pertama kali diciptakan oleh perajin bernama Levi Hutchins pada tahun 1787. Jam tersebut tidaklah mungil seperti yang kita kenal sekarang. Namun jam ini memiliki tinggi 73 cm dengan lebar 36 cm, ukuran yang sangat besar jika dibandingkan dengan jam weker yang beredar saat ini. Jam tersebut bisa berbunyi dengan bantuan lonceng yang ditanamkan di dalamnya, sehingga setiap pukul 4 dini hari, jam tersebut akan berbunyi dan membangunkan sang pencipta untuk pergi bekerja.
6. Jam Tangan Elektrik
Jam ini pertama kali diperkenalkan di Amerika pada 1957. The hamilton watch co of lanchaster merupakan perusahaan pertama yang menggagas munculnya jam elektrik tersebut, setelah itu muncullah berbagai merek jam tangan yang kita kenal hingga saat ini.
Teknologi jam tangan elektrik ternyata mampu mencuri perhatian Jepang yang menciptakan berbagai jenis inovasi pembuatan jam tangan pertama mereka dengan merek dagang Seiko yang memiliki nama besar hingga saat ini.
Keberadaan jam modern tentu sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia, terciptanya berbagai jenis jam semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitasnya. Saat ini merek-merek jam internasional telah menjadi konsumsi publik yang sangat besar.
Jam dan Strata Sosial
Saat ini jam tidak hanya berperan sebagai penunjuk waktu, namun sebagai salah satu penunjuk strata sosial. Desain dan kualitas jam pun dibuat bersaing sehingga Anda akan memiliki lebih dari satu buah jam tangan. Beberapa jam tangan pun dibuat dengan bertahtakan berlian sehingga semakin meningkatkan derajat sang pemakai.
Berbagai merek jam tangan yang berjaya hingga saat ini adalah Rolex, Seiko, Casio, Tisot, Roxy, Swish Army, dan lain sebaginya. Merek-merek tersebut memiliki nilai prestisi yang tinggi sehingga wajar saja jika harga untuk jam tangan asli cukup tinggi di pasaran.
Hal tersebut pun mendorong berbagai produsen untuk menciptakan tiruan dengan merek yang sama, tiruan tersebut memiliki label KW. Kualitas yang ditawarkan tentu tidak akan sehebat aslinya.
Jam tangan masa kini memang telah mengalami fungsi yang lebih dari sekadar penunjuk waktu, namun saat membeli jam tangan sebaiknya jangan kesampingkan kualitasnya. Jam tangan yang berkualitas baik akan lebih awet digunakan sehingga bisa digunakan dalam waktu yang lama.
Apalagi telah banyak jam tangan yang menggunakan konsep antiair hingga kedalaman beberapa puluh meter di bawah permukaan air. Memilih jam tangan tipe ini tentu lebih awet. Anda tidak perlu khawatir jam akan mati apabila terkena air.
Demikianlah penjelasan mengenai jam tangan dari masa ke masa dan orang pertama membuat jam dengan konsep modern. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin lebih menghargai waktu dengan hadirnya jam.