Banyak di antara kita yang mengeluhkan permasalahan banjir, namun sangat sedikit yang peduli akan penyebab banjir. Padahal, tak akan ada akibat bila tak ada sebab. Tak akan ada banjir bila tak ada penyebab banjir. Coba kita tengok beberapa penyebab banjir untuk kemudian kita berantas bersama-sama dari akarnya.
Membuang Sampah di Sungai
Heran, mengapa membuang sampah di sungai dijadikan sebagai kebiasaan bagi sebagian warga masyarakat. Tak hanya di kota namun juga di desa. Sebagian besar masyarakat mungkin berpikir, “Hanya satu plastik saja, masak iya bisa menjadi penyebab banjir!” atau “Sekali-sekali buang sampah di sungai tak apalah ya daripada jauh-jauh. Tak mungkinlah kalau sekali-sekali saja bisa jadi penyebab banjir.”
Bila semua masyarakat berpikir seperti itu, maka wajar bila lama-lama sungai beralih fungsi menjadi tempat sampah. Awalnya mungkin sampah-sampah tersebut hanya menyumbat pinggiran sungai, tapi lama-lama menyumbat aliran air. Dan, saat musim hujan tiba, banjirlah yang disalahkan sebagian besar warga masyarakat yang menjadi korban banjir. Padahal sedikit banyak mereka juga memberikan kontribusi akan banjir.
Bila kita membandingkan sungai-sungai yang ada di Indonesia dengan yang ada di Jepang, mungkin kita akan terkagum-kagum. Dengan jumlah penduduk yang sama di suatu tempat pada kedua negara tersebut misalnya, kita bisa mengetahui perbedaannya secara signifikan. Sungai di Jepang sangat bersih dan jauh dari kotor, padahal di sana juga banyak pabrik. Pun tentu tak lepas dari sampah rumah tangga. Sampah di Jepang tidak menjadi penyebab banjir tentu saja.
Berbeda dengan di Indonesia. Sungai-sungai yang ada di pedalaman yang notabene jarang dihuni manusia masih terjaga keindahan dan kejernihannya. Berbeda dengan sungai di daerah yang padat penduduk. Kesan kumuh dan kotor tak bisa lepas darinya. Hal ini berarti secara tidak langsung, masyarakatlah yang sebenarnya menjadi penyebab banjir. Mereka yang membuang sampah di sungai maka mereka pula yang harus menanggung akibatnya. Kejam memang, tapi memang seperti itu.
Sungai Kotor
Sungai yang kotor juga bisa menjadi penyebab banjir. Sebut saja Sungai Kalimalang atau Sungai Ciliwung. Dua sungai tersebut memiliki kondisi yang sangat memprihatinkan. Kotor dan bau. Apalagi sungai yang ada di daerah Jakarta Utara, mungkin bisa membuat kita pingsan karena sangat bau.
Secara langsung sungai kotor bukan penyebab banjir, namun sungai kotor memang identik dengan banjir karena banyak limbah dan sampah yang mengendap di dalamnya. Limbah pabrik, beragam kotoran yang berasal dari beragam jenis sampah, serta racun yang sengaja dibuang ke sungai membuat kondisi sungai menjadi tidak indah lagi.
Bila kita bisa melihat dasar sungai, mungkin kita akan melihat begitu banyak sekali bangkai dan sampah serta limbah. Bila musim hujan datang, banjir pun mau tak mau harus dihadapi. Jadi sungai yang kotor pun bisa menjadi salah satu penyebab banjir.
Penebangan Pohon
Air hujan akan diserap oleh akar pohon. Semakin banyak pohon yang tersedia di bumi, maka air hujan yang yang diserap juga semakin banyak. Begitu pula sebaliknya. Itu sebabnya berkurangnya pohon dari tahun ke tahun akibat perbuatan manusia yang menebang sembarangan memberikan kontribusi yang begitu besar sebagai penyebab banjir.
Keterbatasan dan Kerusakan Waduk
Waduk atau danau buatan selama ini juga dipergunakan sebagai penampung air hujan. Keberadaan waduk sangat penting di saat musim hujan. Keterbatasan waduk menjadi masalah besar ketika musim hujan datang. Meluapnya air hujan yang tidak diimbangi dengan ketersediaan waduk yang cukup menjadi penyebab banjir.
Beberapa waktu yang lalu kita juga dikagetkan dengan peristiwa jebolnya salah satu waduk yang ada di daerah Tangerang. Jebolnya waduk tersebut diduga karena umur yang memang sudah tua. Kurangnya perawatan juga membuat waduk tersebut menjadi sangat rentan untuk jebol. Puncaknya, saat hujan tiba, waduk tak bisa “mengemban” tugas penting untuk menampung air hujan yang begitu melimpah. kerusakan waduk disinyalir sebagai penyebab banjir.
Penyebab Banjir dan Cara Mengatasi Banjir
Lagi-lagi kita akan bertemu dengan pertanyaan “Bagaimana cara mengatasi banjir?” Untuk memberantas sesuatu kita harus mengetahui penyebabnya. Maka, untuk bisa mengatasi banjir kita harus mengetahui penyebab banjir dan melakukan tindakan kuratif sesuai dengan penyebab banjir.
1. Mengatasi Banjir dari Penyebab Banjir yang Diakibatkan Pembuangan Sampah ke Sungai
Bagaimana cara mengatasi penyebab banjir karena sampah yang dibuang ke sungai? Sederhana tentunya, “Jangan buang sampah ke sungai!” Masalahnya, kebiasaan membuang sampah di sungai ini sudah mengakar kuat di benak sebagian besar masyarakat.
Membudayakan masyarakat untuk lebih cinta lingkungan akan jauh lebih efektif daripada hanya sekadar melarang. Sama halnya ketika seorang anak gadis dilarang ibunya pacaran. Katanya, semakin dilarang semakin penasaran, semakin tidak boleh semakin dilakukan. Pun, sama halnya dengan masalah penyebab banjir yang satu ini.
Bila hanya sekadar larangan tentu tak akan mempan. Yang lebih penting adalah memberi tahu bahaya sampah terhadap aliran air sungai. Bahwa membuang sampah ke sungai bisa menjadi penyebab banjir.
2. Mengatasi Banjir dari Penyebab Banjir yang Diakibatkan Penebangan Pohon
Penyebab banjir yang kedua adalah karena penebangan pohon secara liar sehingga air hujan tak bisa diserap. Penebangan pohon ini biasanya dilakukan oleh pihak-pihak tertentu demi keuntungan pribadi. Itu sebabnya tak perlu lagi memperingatkan dengan baik karena sanksi tegas adalah satu-satunya cara untuk bisa mempertahankan wilayah yang ramah lingkungan.
Bila kita peduli dengan masa depan anak dan cucu kita kelak, mari menanam pohon saat ini juga. Bila saat ini karena sedikitnya pohon yang tersedia banjir bandang menjadi pemandangan yang biasa, bagaimana dua puluh tahun mendatang bila pohon tak lagi ada? Selain berfungsi untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan manusia, menghentikan penebangan pohon juga berfungsi untuk menjauhkan masyarakat dari penyebab banjir.
3. Mengatasi Banjir dari Penyebab Banjir yang Diakibatkan Rusaknya Waduk
Penyebab banjir yang berikutnya adalah waduk yang tidak bisa menampung air hujan yang melimpah. Tentu saja solusinya adalah dengan menambah waduk serta memperbaiki waduk yang sudah rusak. Tentu juga memfungsikan kembali waduk sebagai waduk dan bukan sebagai tempat pembuangan sampah karena kenyataannya banyak waduk yang tak lagi berfungsi sebagai penampung air melainkan sudah beralih menjadi tempat penimbunan sampah rumah tangga.
Biasanya, ketika banjir tiba, banyak di antara warga masyarakat yang mengeluh sambil terus menyalahkan. Masyarakat menyalahkan pemerintah yang tak tanggap dan kurang cepat dalam bertindak. Begitu juga pemerintah yang menganggap masyarakat tida koorperatif. Padahal, untuk mencapai keberhasilan dibutuhkan kerja sama semua pihak. Jadi, bila semua pihak sudah tahu apa yang menyebabkan banjir, tentu mereka akan saling mendukung untuk melakukan tindakan preventif.
Berbicara tentang penyebab banjir, sudah seharusnya bahwa kita sebagai makhluk yang paling sempurna, yang bisa berpikir dan merasakan sadar bahwa itu semua berasal dari kita. Lalu, upaya apa yang bisa dilakukan? Tentu saja mulai mencintai alam. Membuang sampah pada tempatnya adalah salah satu cara yang paling sederhana.