Don't Show Again Yes, I would!

Tips Perawatan Ibu Nifas Pasca Melahirkan

Tips Perawatan Ibu Nifas Pasca Melahirkan

Perawatan ibu nifas memang sangat penting diperhatikan saat masa nifas. Sebelum membahas lebih jauh tentang merawat ibu yang baru nifas, sebaiknya kita bahas sedikit tentang masa nifas. Masa nifas atau peurperium adalah masa-masa setelah melahirkan.

Secara garis besar, nifas diartikan sebagai masa-masa saat darah mengalir pasca melahirkan. Pengertian lain tentang nifas adalah waktu-waktu pasca kelahiran plasenta dan akan berakhir saat kandungan kembali lagi seperti sebelum hamil.

Masa nifas pada ibu yang baru melahirkan ini berlangsung selama 6 hingga 40 hari. Masa nifas ini pun dibagi ke dalam 3 periode, yakni periode puerprium dini, periode intermedial, dan periode remote puerperial.

Pada waktu-waktu tersebut, para ibu belajar berdiri dan juga berjalan-jalan. Selain itu, juga memulihkan kembali kondisi alat-alat genitalia selama kurang lebih 6 sampai 8 minggu. Lalu, yang terakhir, memulihkan kondisi fisik si ibu sampai sempurna kembali seperti dulu.

Berbagai Perubahan pada Masa Nifas

Berbagai Perubahan pada Masa Nifas

Pada masa nifas, alat genetalia eksternal maupun internal akan pulih kembali secara berangsur-angsur seperti kondisis sebelum hamil. Nah, berikut ini beberapa perubahan yang terjadi pada saat masa nifas.

a. Corpus Uterus

Sesudah plasenta lahir, uterus akan berubah menjadi kecil secara berangsur-angsur hingga akhirnya kembali lagi seperti keadaan sebelum hamil. Kondisi uterus pun kembali lagi normal seperti dulu.

b. Endometrium

Perubahan-perubahan endometrium adalah munculnya thrombosis degenerasi serta muncul nekrosis di sekitar area inplantasi plasenta. Berikut ini perubahan-perubahannya.

  • Hari pertama, Endometrium masih setebal 2 sampai 5mm dengan bentuk permukaan kasar yang diakibatkan oleh pelepasan desidua serta selaput janin.
  • Hari kedua, permukaan sudah mulai berubah menjadi rata karena adanya pelepasan sel-sel di bagian tertentu yang mengalami proses degenerasi.

c. Involusi Tempat Plasenta

Involusi Tempat Plasenta

Uterus yang ada di bekas inplantasi plasenta adalah luka kasar yang menonjol ke dalam cavum uteri. Sesaat sesudah lahirnya plasenta, penonjolan luka tersebut biasanya berdiameter 7,5cm. setelah dua minggu, diameternya berubah menjadi lebih kecil, yaitu sekitar 3,5cm. lalu, setelah 6 minggu, ukurannya menjadi 24mm.

d. Perubahan Pembuluh Darah Uterus

Ketika masih hamil, arteti serta vena yang membawa darah dari dan menuju ke uterus, terutama di area implantasi plasenta, berubah menjadi lebih besar. Selain itu, setelah berkontraksinya post partum otot-otot, pembuluh-pembuluh darah di uterus akan terjepit. Proses tersebut akan membuat darah terhenti setelah plasenta lahir.

e. Vagina dan Pintu Keluar Panggul

Perubahan lainnya adalah vagina dan juga pintu keluar panggul akan membentuk sebuah lorong berdinding lunak juga luas. Secara perlahan, ukuran lorong ini akan mengecil. Pada minggu ketiga, akan terlihat jaringan-jaringan kecil lalu menjadi corunculac mirtiformis.

Perawatan Ibu Nifas Selama Masa Nifas

Perawatan Penting Selama Masa Nifas

Bagi para ibu, melahirkan adalah sebuah peristiwa yang sangat melelahkan dan menegangkan. Oleh karena itulah, setelah melahirkan, ada berbagai macam perawatan yang harus dilakukan pada masa nifas agar keadaan si ibu pulih kembali. Nah, berikut ini beberapa perawatan yang harus dilakukan pada masa nifas.

1. Memperbanyak Istirahat

Pada umumnya, perawatan utama yang sangat dianjurkan bagi ibu yang baru melahirkan adalah memperbanyak istirahat. Perawatan seperti ini sangat sesuai dengan keadaan ibu pada masa puerperium dini, yaitu si ibu mulai kembali belajar berdiri dan belajar berjalan.

Seorang ibu yang baru saja melahirkan biasanya disarankan diam di rumah sakit selama beberapa hari untuk beristirahat lebih intensif. Para ibu yang baru melahirkan pun sangat disarankan untuk tak melakukan berbagai aktivitas dengan risiko pendarahan seperti melakukan pekerjaan rumah tangga.

Pada fase ini juga, seorang ibu diharuskan memanjakan tubuhnya atau membuat dirinya merasa senyaman mungkin. Menyediakan sebuah kursi bermaterial keras adalah salah satu saran yang sangat baik untuk menciptakan kenyamanan bagi si ibu nifas.

Dengan kursi ini, ibu nifas akan dengan mudah duduk dan berdiri kembali. Perlu diketahui bahwa kursi yang terbuat dari material keras ini bisa menahan tekanan saat si ibu nifas berdiri, sehingga dirinya tak terlalu banyak mengeluarkan tenaga.

Selain itu, lebih bagus juga untuk kesehatan otot perut dan rahim. Selain kursi seperti itu, pemakaian toilet duduk pun lebih baik daripada toilet jongkok.

2. Tidak Melakukan Hubungan Seks

Selain beristirahat, ibu nifas pun tak boleh melakukan hubungan seksual, sebab keadaan rahim belum pulih total. Hubungan seksual memang sebuah kebutuhan dan kita sebagai istri tentunya wajib melayani suami.

Tapi, pada masa nifas, hal ini disarankan jangan dilakukan. Jadi, Anda sebagai seorang istri harus mampu menjelaskan kepada suami bahwa perawatan masa nifas sangat penting agar dirinya pulih kembali, termasuk dalam hal larangan hubungan seks.

3. Mengonsumsi Analgetik

Seorang perempuan yang baru saja melahirkan juga sangat disarankan mengonsumsi analgetik untuk menghilangkan rasa mulas setelah dua atau tiga hari melahirkan. Rasa mulas ini muncul karena adanya sisa-sisa selaput ketuban, gumpalan, serta plasenta pada masa kehamilan.

4. Memperbanyak Tidur dan Mengonsumsi Makanan Sehat

Pada masa nifas, para ibu dianjurkan juga untuk memperbanyak tidur dan juga memakan makanan sehat. Makanan sehat di sini adalah makanan yang berprotein, cukup kalori, bervitamin, berserat, dan tak lupa pula banyak minum air. Makanan-makanan tersebut tak hanya sekadar untuk memenuhi gizi sang buah hati, tetapi juga untuk pemulihan fisik si ibu.

Selain itu, mengonsumsi makanan berkalsium dibutuhkan sekali bagi pada wanita yang baru saja melahirkan untuk memulihkan kalsium gigi dan tulang yang hilang terbawa oleh darah nifas juga untuk ASI. Sementara itu, mengonsumsi makanan berprotein pun disarankan bagi mereka pada masa nifas untuk memulihkan sel-sel serta jaringan tubuh.

Lalu, konsumsi lemak pun sangat disarankan untuk membantu mengobati dan menutup luka atau bekas jahitan. Untuk mempermudah pencernaan, cairan dan juga serat sangat baik untuk hal tersebut. makanan yang bervitamin pun sangat disarankan dikonsumi.

Dalam hal ini, mengonsumsi makanan dengan vitamin E sangat baik untuk memulihkan kesehatan kulit, meremajakan kulit, dan untuk kualitas ASI (air susu ibu). Itulah sebabnya, mengonsumsi sayur, buah-buahan, telur, ikan laut, dan makanan berkarbohidrat sangat dianjurkan.

5. Rajin Memeriksakan Diri ke Dokter atau Bidan

Rajin Memeriksakan Diri ke Dokter atau Bidan

Rajin memeriksakan diri ke dokter atau bidan pasca persalinan begitu penting dilakukan. Dengan rajin mengunjugi dokter atau bidan, maka kesehatan fisik maupun psikologis si ibu dan sang buah hati akan selalu terkontrol. Jika terjadi keluhan pun, tentu akan mendapat penanganan yang cepat dan intensif.

6. Menggunakan Bengkung dan Melakukan Senam Kegel

Hal lainnya yang sudah banyak dilupakan oleh para ibu modern setelah melahirkan adalah pemakaian bengkung. Pemakaian bengkung atau istilah lainnya korset sangat disarankan bagi para ibu setelah melahirkan, khususnya untuk mencegah perut bergelambir.

Selain tak enak dipandang, perut seperti ini pun menonjolkan jaringan kulir yang rusak. Lalu, senam kegel pun harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan perut. Selain untuk memperbaiki keadaan perut setelah melahirkan, senam kegel pun mampu memperbaiki bentuk rahim dan genitalia.

Share:

Mangaip

Halo perkenalkan nama saya Mangaip. Saya merupakan konten kreator, influencer, dan penulis di blog ini. Jangan lupa ikuti kami di Google News. Gabung juga ke channel Telegram untuk mendapatkan terbaru Gabung Telegram ya Bestie!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *